Siapa sangka, tidur yang sering dianggap remeh ternyata punya dampak besar terhadap kondisi mental mahasiswa baru. Bayangkan, di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus yang serba baru, aspek mendasar seperti tidur justru sering diabaikan.
Sebenarnya, standar internasional dari WHO cukup jelas, manusia membutuhkan tidur 7-9 jam setiap malam agar tubuh, pikiran, dan emosi dapat berfungsi dengan baik.Â
Tapi kenyataannya, mahasiswa baru sering  terjebak dalam dilema antara menyelesaikan tugas dan menjaga kehidupan sosial mereka. Mereka menghadapi adaptasi lingkungan, tenggat waktu tugas, dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan pertemanan baru. Tanpa sadar, mereka mengorbankan jam istirahat demi mengejar segala tuntutan tersebut.
Ternyata, kebiasaan begadang yang sering dianggap "wajar" bagi mahasiswa memiliki konsekuensi serius. Riset dari National Sleep Foundation tahun 2023 mengungkap fakta mengejutkan, bahwa mahasiswa yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki risiko 30% lebih tinggi mengalami stres berkepanjangan, gangguan kecemasan, bahkan depresi.
Kurang tidur bagaikan efek domino yang merugikan. Bayangkan, ketika otak tidak mendapat istirahat cukup, kemampuan fokus jadi menurun drastis. Sulit mengingat materi baru, serta suasana hati menjadi mudah naik turun tanpa alasan jelas. Berikut tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas tidur pada masa OSPEK mahasiswa:
1. Atur Waktu IstirahatÂ
Meski jadwal OSPEK padat, usahakan tetap tidur minimal 7 jam. Sempatkan sedikit waktu untuk tidur 15-20 menit.
2. Jauhkan Ponsel dari Kasur
Ini yang paling sulit tapi paling penting, berhenti membuka media sosial setengah jam sebelum tidur. Letakkan HP di meja, bukan di samping bantal.
3. Kurangi Kafein di Malam Hari
Hindari kopi atau teh pada sore hingga malam. Kafein butuh waktu 6–8 jam untuk hilang dari tubuh.