Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menunggu Kejutan Golkar Munculnya 4 Capres

24 April 2023   15:37 Diperbarui: 24 April 2023   15:40 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebenarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Golkar, PAN dan PPP sudah melebihi syarat minimal mengusung Calon Presiden RI. Tapi ini tergantung nyali dan kecerdikan berpolitik.

Peta politik Pemilu 2024 bisa dibuat 4 kekuatan sebagai berikut :
1. PDI Perjuangan maju sendiri atau bergabung PPP (22,26%  -  25,56%)
2. Gerindra dan PKB (23,66%)
3. Nasden, Demokrat dan PKS (28,35%)
4. Golkar dan PAN (22,43%)

Sekarang menunggu gebrakan Golkar. Jika Golkar membentuk koalisi mengusung presiden juga, maka Pemilu 2024 ada 4 calon presiden. Ini menarik. Ini kabar baik.

Pemilu 2024 akan bergairah dan pertandingan pun seru. Ini baru namanya demokrasi. Rakyat diberi banyak suguhan Capres untuk bebas dipilih oleh rakyat. Setidak-tidaknya kesal rakyat tidak adanya Capres Independen atau partai-partai lolos peserta Pemilu 2024 bisa mengusung presiden sendiri sedikit terobati.

Munculnya 2 Caores membuat masyarakat terpolarisasi dan terpecah. Bahwa Pemilu itu adalah tanggubjawab para peserta partai untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan masyarakat. Ini penting untuk catatan pelaksanaan demokrasi Indonesia kedepan yang lebih membuat masyarakat kaya pilihan dan keharmonisan tetap terjaga.

Sekarang pertanyaannya, Golkar punya nyalikah? Ataukah Golkar cukup puas menjadi tim hore? Bukankah memunculkan calon presiden RI dari Golkar sebuah kemuliaan demi menciptakan demokrasi kaya dengan pilihan dan menjaga keharmonisan masyarakat?


(Penulis : Aznil Tan- Aktivis 98)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun