Namun, bagi manusia level inovatif dan pencipta, kehadiran AI sangatlah dibutuhkan untuk membantu pekerjaannya.
 Dengan AI, dia dapat mengakses informasi yang lebih kaya referensi dan menjadi sumber daya ilmu pengetahuan untuk melahirkan inovasi baru atau menciptakan formula baru. Sebelum adanya AI, para inovator atau penemu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pendalaman persoalan, penelitian, dan menggali informasi-informasi yang dibutuhkan. Namun, dengan kehadiran AI, informasi-informasi tersebut dapat tersaji dengan mudah dan cepat
Saya termasuk pengguna berbagai teknologi AI, baik Chat GPT maupun berbagai AI lainnya, untuk melakukan desain.
Bagi saya, Chat AI GPT cocok menjadi teman diskusi dan sumber inspirasi. Dia dapat diajak diskusi tentang topik apapun dan memberikan inspirasi dengan menyajikan materi yang kaya wawasan dan beragam pilihan
Dulu saya kesulitan mencari teman diskusi yang dapat membahas ide-ide pemikiran saya secara kritis. Saya harus meluangkan waktu yang cukup lama untuk mencari sumber referensi dengan datang ke perpustakaan atau mencari di internet.
Sekarang, saya cukup ketik di mesin searching atau  Chat AI GPT. Tersaji tuh barang dengan cepat dan presesi... !
Begitu juga, saya dalam membuat karya tulis, video, atau desain, AI sangat membantu saya. AI memudahkan saya dalam membuat desain daripada jika saya hanya mengandalkan teknologi komputer yang memakan waktu lama. Sebagai contoh, jika saya ingin menghapus background atau watermark pada sebuah foto atau membuat gradasi warna, AI dapat membantu saya menyelesaikannya hanya dalam hitungan detik dengan hanya menekan tombol.
Jadi, AI itu cuma alat. Â Alat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Alat kerja untuk memudahkan manusia melahirkan kreasi dan inovasi baru.
AI tidak lah makhluk pencipta melahirkan karya orisinal. AI tidak bisa melahirkan kreasi atau inovasi baru yang dilakukan secara mandiri, tanpa disediakan data-datanya oleh manusia. Â
Meskipun AI memberikan ide atau kreasi, namun bagi manusia inovator hanya dijadikan sebagai inspirasi, bukan sebagai keputusan akhir. Sebab, ide yang ditawarkan oleh AI pasti merupakan karya pengembang AI itu sendiri, sehingga ide tersebut tidak lagi disebut sebagai karya orisinal.
Karena daya kreativitas, imajinasi, dan inovasi yang orisinal itu tetap ada pada manusia. Oleh karena itu, AI hanya dapat dijadikan sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan manusia.