Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik

30 Prestasi “Gila” Presiden Jokowi 1 Tahun

20 Oktober 2015   08:51 Diperbarui: 4 April 2017   18:16 509669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

23. Pembangunan Sejuta Rumah Murah

Pemerintah terus bergerak pembangunan rumah murah sebanyak 603.150 unit dapat tercapai sampai akhir tahun 2015. Tercatat, hingga pertengahan September 2015, realisasi pembangunan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) sudah mencapai 493.550 unit, atau 81,82% dari target. Selain membangun rumah bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, sebanyak 396.480 unit rumah non-MBR juga ditargetkan rampung hingga akhir 2015. Rumah-rumah tersebut akan dibangun oleh Real Estate Indonesia (REI) sebesar 250 ribu unit dan mekanisme pasar sebesar 146.480 ribu unit.

Hingga 15 September 2015, realisasi pembangunan satu 1 JUTA RUMAH sudah mencapai 493.550 unit, atau 49,35% dari target akhir tahun sebesar 1 juta unit. Angka itu terdiri dari 357.900 ribu unit rumah murah dan 135.640 unit sisanya merupakan rumah non-MBR. Suatu prestasi yang tidak didapat oleh pemerintahan sebelumnya dalamjangka 1 tahun.

 

24. Penanganan Korban Erupsi Gunung Sinabung


Penanganan korban bencana erupsi gunung Sinanbung, pemerintahan Jokowi melakukan langkah cepat dengan menyelesaikan pembangunan rumah buat pengungsi sebanyak 370 unit yang sebelumnya hanya baru selesai 130 unit serta menyelesaikan pembangunan drainase.

25. Revolusi Mental

Program Revolusi mental yang paling nyata dilakukan Jokowi di dalam tubuh pemerintahannya adalah dengan membuat keteladan.

- Bekerja dengan sepenuh hati dan tidak berleha-leha.
- Memberi keteladanan bahwa pemerintah sebagai ABDI RAKYAT. Pemerintah harus melayani masyarakat bukan seperti sebelumnya yang selalu ingin dilayani.
- Terjun langsung ke lapangan menemui rakyat dan ke tempat permasalahan.
- Wawancara langsung wartawan/jurnalis dengan presiden tanpa jarak dan tanpa diskenariokan.
- Tidak protokoler.
- Tidak boleh ada sambutan kunjungan presiden dengan memobilisir anak sekolah.
- Tidak Mengunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Seperti Jokowi tidak mengunakan pesawat presiden waktu wisuda anaknya di Singapura dan tanpa memakai fasilitas negara untuk menyelenggarakan pernikahan anaknya dan berlngsung secara sederhana.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun