Mohon tunggu...
Azmi Hardi Roza
Azmi Hardi Roza Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ingin menjadi ayah yang baik

Suka jalan kaki, suka makan pempek

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teman Orang Jepang

29 Juli 2022   09:37 Diperbarui: 29 Juli 2022   11:50 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Judulnya seperti tagar yang sering kita lihat di baju baju kaos kekinian. Hanya saja saya tambhakan pengalaman bekerja di perusahaan Jepang. Kata pengalaman yang saya maksud adalah dulunya hal pernah saya lalui dan sekarang sudah tidak saya geluti lagi. Jadi kita disclaimer dulu hehehe.

Dulunya jauh sebeum covid saya punya teman orang Jepang. Teman sekantor. Di perusahaan Jepang. Dia pindahan dari perusahaan Jepang yang lain. Sekededar informasi saja, tidak semua orang jepang yang bekerja di perusahaan Jepang di sini merupakan rekrut-an di Jepang. Ada juga diantara mereka mendapatkan pekerjaan di sini melalui perusahaan penyalur tenaga kerja yang ada disini. Singkatnya, mereka direkrut di perusahaan yang ada di indonesia ini bukan di rekrut di jepang lalu ditugaskan di Indonesia.

Kita sebut saja Namanya Azuma. Bukan nama sebenarnya. Kalau nama saya Azumi. Nama Azumi biasa dipakai di Jepang untuk nama cewek saja. Kalau di Melayu, dipakai untuk cewek dan cowok.

Perusahaan tempat Azuma bekerja sebelumnya adalah perusahaan manufacturing. Fokus produksinya adalah kemasan, kardus, kemasan makanan atau kemasan apa saja termasuk kotak handphone. Lalu dia pindah ke perusahaan kami. Fokus bisnisnya dibidang jasa ekspedisi. Seperti jasa pengiriman ekspor impor barang jadi dan mesin produksi.

Ketika Azuma baru masuk di perusahaan kami, saya dengan Azuma sering tandem saling kunjung ke perusahaan perusahaan kenalan masing masing. Kami saling mengenalkan satu sama lain. Dari obrolan saya baik dengan customer dan teman teman lainya secara tidak langsung Azuma dapat mempelajari bagaimana seluk beluk bisnis bisnis dunia ekspedisi. Maklum saja bisnisn ekspedisi bagi dia merupakan hal yang baru. Dan sebagai orang yang bertanggung jawab dalam penjualan bisnis dia harus memiliki dua poin ini yaitu relasi dan product knowledge.

Dari kunjungan ke customer dan teman teman tadi kami sering dijamu minum kopi atau ocha.

Azuma bahasa inggrisnya sangat bagus. Bahasa inggrisnya tidak seperti orang Jepang kebanyakan  Dia pernah tinggal di Australia. Belajar bahasa inggris di sana. Teman sekelasnya banyak dari Italia, Austria, Spanyol dan dari Asia. Bahasa Indonesia juga bagus. Setelah belajar bahasa inggris di Australia kemudian dia bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia tepatnya di Cikarang Bekasi. Cukup lama. Sampai dia mahir berbahasa Indonesia. Bahasa gombal dia juga mahir. Sempat juga pancaran dengan orang Indonesia.

Setelah pindah keperusahaan kami yang berkantor di Sudirman Azuma tinggal di Kawasan Blok M. Hanya 20 menit paling lama jika naik LRT ke kantor. 

Sebagai Bisnis Developer Manager keterampilanya berbahasa Inggris dan Indonesia yang baik sangat penting. Karena perusahaan ketika itu customernya dari mana mana, paling utama dari Jepang, China, US dan banyak negara di Eropa juga. Namanya perusahaan ekspedisi pasti customernya banyak partnernya juga tak kalah banyak dari belahan dunia manapun pula.

Salah satu kebiasaan yang bisa saya catat dari Azuma adalah dia selalu merayakan keberhasilan keberhasilan yang dicapai. Walaupun keberhasilan kecil. Pernah suatu hari dia mendapatkan customer, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang distributor minuman soft drink yang ada di kawassan Jakarta Timur, pada hari itu juga kami auto cari tempat makan. Kami makan siang di Mall Jepang yang terkenala di kawasan itu.

Banyak lagi keberhasilan keberhasilan yang dicapai oleh Azuma. Banyak juga restoran restoran masakan Jepang yang jadi pelampiasan perayaan keberhasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun