Mohon tunggu...
Azkiya Musfirah A
Azkiya Musfirah A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Life To Learn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dalam Aspek Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19

29 Juli 2021   13:03 Diperbarui: 29 Juli 2021   13:28 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: lokadata.beritagar.id

Dia memperjelas karakter yang dibentuk orang tua pada anaknya, dan di kemudian hari dapat terlihat kesamaannya. Bahkan, kuat atau lemahnya mental dan fisik juga dapat bersumber dari didikan orang tua. Sebab sejatinya, selama kita hidup, orang yang paling dekat hubungannya dengan kita adalah orang tua.

Selanjutnya, tantangan yang muncul dalam aspek pendidikan saat pandemi adalah tingkat kemalasan siswa yang melambung tinggi. Penyebab kemalasan ini diperkirakan karena ketidaknyamanan belajar di rumah, serta keinginan untuk kembali belajar tatap muka di sekolah. Merangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, UNICEF menyelenggarakan survei pada 18-29 Mei dan 5-8 Juni 2020 lalu.

Selama survei, UNICEF menerima lebih dari 4.000 tanggapan dari siswa di 34 provinsi di Indonesia, melalui kanal U-Report yang terdiri dari SMS, WhatsApp, dan Messenger. Hasil survei menyebut, sebanyak 66 persen dari 60 juta siswa dari berbagai jenjang pendidikan di 34 provinsi mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19. 

Dari jumlah tersebut, 87 persen siswa ingin segera kembali belajar di sekolah. Namun, bukan tanpa alasan siswa mengaku tidak nyaman saat melakukan pembelajaran dalam jaringan.

Dalam kurun waktu ini, teknologi sudah mulai maju, gawai sudah banyak dijangkau oleh kalangan biasa, serta kuota akses internet yang bisa didapatkan dari pemerintah. Meskipun begitu, masih saja ada masyarakat Indonesia yang tidak mendapatkan fasilitas tersebut. Hal inilah yang memberi dampak pada ketidaknyamanan siswa dan keinginan untuk kembali bertatap muka di sekolah.

Menghadapi situasi tersebut, guru harus bergerak memainkan perannya dalam meningkatkan minat belajar siswa. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKO PMK), Agus Sartono mengatakan, “inisiatif dari pihak sekolah sangan diperlukan. 

Dengan menggunakan tiga pendekatan yang diamanatkan oleh Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, konsep 3N, yakni Niteni, Niroke, dan Nambahi yang berarti mengamati, meniru, dan menambahkan. Pendekatan ini bisa dilakukan di mana pun.”

Pada kesimpulannya, era pandemi menjadi sesuatu yang tidak mudah dijalankan dalam segala aspek, termasuk pendidikan. Tantangan-tantangan dalam masyarakat mulai bermunculan, seperti dalam teknologi, internal diri siswa, dan eksternal dari lingkungan sekitar. Kita harus siap dalam segala kemungkinan, juga terus mencari jalan keluar untuk menjawab tantangan tersebut.

Sumber : 

Pinita Kasih, Ayunda. (2020). Survei UNICEF : 66 Persen Siswa Mengaku Tak Nyaman Belajar di Rumah. Diakses pada 24 Juli 2021

KEMENKO PMK. (2020). Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi, Semua Orang Harus Jadi Guru. Diakses pada 24 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun