Mohon tunggu...
Azka Hirda
Azka Hirda Mohon Tunggu... Mahasiswa - ....

Stay health

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Indonesia Kembali Berduka dari Bawah Permukaan Laut

5 Mei 2021   20:33 Diperbarui: 5 Mei 2021   22:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depok.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-091817356/terus-lakukan-pencarian-lokasi-tenggelamnya-kri-nanggala-402-diperkirakan-di-wilayah-celukan-bawang Ilustrasi KRI Nanggala-402. /ANTARA

Kesedihan yang mendalam dirasakan oleh Indonesia yaitu kondisi pandemic yang belum usai sampai hari ini lalu duka mendatang dikabarkan oleh bagian perairan yaitu kabar kapal selam Kri Nanggala-402 diberitakan hilang kontak Rabu (21/4/2021). Semula yang hanya melakukan latihan menyelam untuk melakukan peluncuran torpedo diperairan Bali berujung pada menyelam selamanya dan meninggalkan kita semua termasuk prajurit Angkatan Laut. Kapal selam buatan Jerman 1981 diberi nama KRI Nanggala 402 berusia 40 tahun yang berisi 53 prajurit, 49 ABK, 1 komandan kapal, serta 3 orang tersebut adalahArsenal.

Tenggelamnya kapal selam timbul pertanyaan apa yang menjadi penyebab kapal tersebut dapat tenggelam, Banyak menduga peristiwa tenggelam dikarenakan blackout ataupun dikarenakan kesalahan manusia yang dimana kurangnya pengecekan mesin, melainkan kejadian disebabkan tersebut oleh factor alam seperti yang dikatakan oleh Yudo. Awal mula dikabarkan hilang kontak dikarenakan pada saat dilakukan penggilan berulang kali namun KRI Nanggala-402 tidak merespon sehingga  melakukan hasil pengamatan melalui udara dan ditemukan tumpahan minyak disekitar perairan yang menjadi titik akhir dari KRI Nanggala-402. Oksigen yang berada didalam kapal akan bertahan sekitar 72 jam atau sekitar tiga hari, seluruh awak kapal akan selamat tertolong apabaila jika dilakukan pencaharian dengan cepat tetapi kapal terus jatuh kedalam air dengan cepat. Pada tiga hari tersebut staff AL melakukan pencaharian, dan menyatakan KRI Nanggala 402 tenggelam dan gugur pada kedalaman 838 meter serta terdapat barang awak kapal yang muncul seperti baju pribadi awal kapal, serpihan badan kapal, jangkar, dipermukaan diduga miliki KRI Nanggala-402.

Arus air akan semakin kuat jika berada dikedalaman yang sangat jauh maka KRI Nanggala mengalami keretakan sehingga menjadi terbelah menjadi tiga bagian. Factor diatas belum menjadi konkrit apabila belum dilakukan pengangkatan kapal. Berita tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402 terdengar dan menyebar luas sampai beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, India, dan Australia sehingga mereka berada posisi paling depan dalam membantu proses pencaharian serta pengakatan kapal. Akhirnya pihak AL Indonesia memutuskan untuk menurunkan MV Swift Rescue ROV milik Singapura agar melanjutkan kontak sinyal yang sebelumnya didapatkan KRI Rigel yaitu 15.00 yard dari datuman posisi tenggelamnya kapal.

Setelah terdapat kejadian tersebut pihak AL akan memikirkan cara pencegahan agar tidak terjadi kejadian risiko seperti ini walaupun kejadian dapat terjadi diluar dugaan, alangkah baik jika dapat mengurangi tingkat kejadian tersebut terulang kembali dikarenakan Indonesia mempunyai beberapa koleksi kapal selam. Pencegahan nya dapat dilakukan dengan pengecekan berkala secara rutin, melakukan perbaikan badan kapal yang sering terkena hewan-hewan kecil laut, cadangan oksigen didalam kapal yang cukup, melakukan izin menyelam sesuai peraturan, dan pemeriksaan ketat kepada awak yang ingin bertugas menyelam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun