Mohon tunggu...
azka fadzilla
azka fadzilla Mohon Tunggu... Mahasiswa

Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Studi Kelayakan Bisnis pada UMKM Lazatto"

5 Mei 2025   10:17 Diperbarui: 5 Mei 2025   10:17 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UMKM Lazatto Chicken & Burger merupakan salah satu contoh sukses dari sektor makanan cepat saji lokal yang mampu berkembang pesat dalam kurun waktu relatif singkat. Didirikan pada tahun 2018 oleh PT Setya Kuliner Mandiri, Lazatto hadir dengan misi menghadirkan makanan cepat saji yang berkualitas, halal, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Berbekal semangat inovasi dan pemahaman pasar, Lazatto kini mengelola lebih dari 400 gerai yang tersebar di berbagai kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bogor, Karawang, hingga Sukabumi.

Pertumbuhan bisnis yang signifikan ini tidak lepas dari penerapan strategi pemasaran digital yang cerdas. Lazatto aktif menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan, sekaligus membangun kesadaran merek (brand awareness). Perusahaan juga memanfaatkan keberadaan website dan layanan pemesanan melalui platform digital seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Pendekatan multikanal ini sangat relevan dengan perubahan perilaku konsumen yang kini mengutamakan kemudahan dan kecepatan layanan.

Dari sisi produk, Lazatto menawarkan beragam pilihan menu seperti fried chicken, burger, spaghetti, dan menu khas seperti Sadas dan Ayam CLBK. Harga yang kompetitif membuatnya menjangkau segmen yang luas, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga keluarga urban. Kehalalan produk menjadi nilai lebih yang meningkatkan kepercayaan pelanggan muslim di Indonesia.

Secara teknis dan operasional, Lazatto menerapkan standar industri makanan cepat saji. Setiap gerai dilengkapi dengan peralatan modern seperti deep fryer industri dan sistem pengemasan otomatis. Proses operasional diatur dengan SOP ketat untuk memastikan kualitas dan rasa yang konsisten di semua outlet. Pemilihan lokasi usaha yang strategis juga menjadi faktor kunci, ditempatkan di kawasan ramai seperti dekat kampus, pusat perbelanjaan, dan area perkantoran.

Manajemen usaha ini pun terstruktur dengan rapi. Organisasi dijalankan oleh tim yang terdiri dari pemilik usaha, manajer operasional, kepala dapur, kasir, dan staf lainnya. Pelatihan SDM secara berkala dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pelayanan, pengelolaan makanan, serta kebersihan. Pengawasan kualitas dilakukan secara rutin demi menjaga standar operasional.

Legalitas bisnis juga menjadi perhatian utama. Lazatto telah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Sertifikat Halal dari MUI, dan Sertifikat PIRT. Kelengkapan izin ini tidak hanya menjamin keamanan produk dan perlindungan konsumen, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk program pemerintah.

Dari sisi keuangan, indikator yang ada menunjukkan kondisi yang sehat dan layak untuk dikembangkan lebih lanjut. Lazatto memiliki arus kas positif yang memungkinkan kelangsungan operasional tanpa tergantung pada utang jangka pendek. Margin keuntungan yang stabil serta rasio R/C yang lebih dari 1 membuktikan bahwa setiap biaya yang dikeluarkan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Menariknya, Lazatto juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Mereka memberdayakan tenaga kerja lokal di sekitar gerai dan menjalin kerja sama dengan pemasok lokal, seperti peternak ayam dan pengusaha kecil rempah-rempah. Dari sisi lingkungan, Lazatto mulai menggunakan kemasan ramah lingkungan dan menerapkan edukasi internal tentang pengelolaan sampah dan efisiensi energi.

Secara keseluruhan, Lazatto Chicken & Burger bukan hanya berhasil sebagai pelaku bisnis makanan cepat saji, tetapi juga menjadi contoh UMKM yang mampu mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam model usahanya. Dengan kombinasi strategi digital, efisiensi operasional, struktur manajemen yang rapi, dan kepatuhan terhadap regulasi, usaha ini menunjukkan bahwa UMKM lokal pun bisa tumbuh menjadi jaringan bisnis berskala nasional yang profesional dan berdaya saing tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun