Mohon tunggu...
Aziz Hermansyah
Aziz Hermansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Think Creative and Don't forget anything can happen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022 Kelompok 48: Budaya Munggahan RW 05 Babakan

20 Agustus 2022   23:18 Diperbarui: 20 Agustus 2022   23:22 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan ke kantor RW 05 oleh kelompok KKN 48 Babakan

Bandung - Rabu (03/08), Salah satu budaya yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika akan datang bulan Ramadhan ialah Munggahan, Munggahan merupakan tradisi masyarakat Sunda dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan ini biasa dilakukan pada akhir bulan Sya’ban. Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama dan saling bermaafan serta berdoa bersama. Tak terkecuali yang dilakukan oleh RW 05 Kelurahan Babakan.

Kami sebagai Mahasiswa UPI sedang melaksanakan KKN di kelurahan Babakan mendapat rekomendasi dari pihak kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung untuk mengunjungi RW 05 karena terdapat beberapa kebudayaan dan salah satunya merupakan tradisi tahunan sebelum datangnya bulan Ramadhan, Kegiatan ini bernama Hajat Munggahan RW 05. Memiliki rangkaian kegiatan menarik seperti: Ngaliwet 100 meter, Ritual Nalian Cai Tujuh Sumur, dan Mareng (Mandi Bareng). 

Poster Hajat Munggahan RW 05 tahun 2019. Sumber : Facebook Deden Bejo
Poster Hajat Munggahan RW 05 tahun 2019. Sumber : Facebook Deden Bejo

Berikut ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan maasyarakat RW 05 Babakan ketika akan datang bulan Ramadhan:

1. Ngaliwet 100 Meter

Ngaliwet 100 meter ala RW 05 Babakan. Sumber : Facebook Deden Bejo
Ngaliwet 100 meter ala RW 05 Babakan. Sumber : Facebook Deden Bejo
Ngaliwet merupakan tradisi makan bersama-sama yang dikemas menggunakan alas daun pisang serta olahan nasi dan lauk pauk khas sunda seperti sayur asem, ayam goreng, daging empal/gepuk, sambal dan aneka lalapan. Kegiatan ngaliwet di RW 05 dilakukan sepanjang kurang lebih 100 meter yang berlangsung di RT 2 RW 5. Masyarakat disana makan bersama dengan hamparan alas daun pisang sepanjang 100 meter.

Ngaliwet 100 meter ala RW 05 Babakan. Sumber : Facebook Deden Bejo
Ngaliwet 100 meter ala RW 05 Babakan. Sumber : Facebook Deden Bejo

Inti dari kegiatan ngaliwet ini adalah gotong royong. “jadi untuk awal memang susah, untuk selanjutnya akhirnya bisa adaptasi juga, akhirnya gotong royong, ibu-ibu sudah tidak disuruh lagi. Ibu-ibu bapak-bapak kakek nenek sudah saya suruh untuk urunan gitu jadi itu membangun kerjasama” tutur Deden Bejo selalu ketua RW 05. Sambung  Deden Bejo bahwa kegiatan ini harus dilaksanakan agar siapapun yang mengikuti meskipun itu seorang pejabat, maka tidak ada jarak diantara warganya serta tidak ada istilah kalangan atas dan kalangan bawah ketika semuanya makan bersama di atas hamparan daun pisang.

2. Ritual Nalian Cai Tujuh Sumur

Ritual Nalian Cai Tujuh Sumur. Sumber : Facebook Deden Bejo
Ritual Nalian Cai Tujuh Sumur. Sumber : Facebook Deden Bejo

Masih dalam rangka kegiatan Hajat Munggahan RW 05 Babakan, Nalian Cai dalam bahasa sunda mempunyai makna “mengikat air”. Tujuh Sumur merupakan makna dari Tujuh RT yang ada di RW 05 Babakan. Setiap RT di RW 05 Babakan akan membawa air lalu dimasukkan ke dalam kendi, kemudian diikat oleh sejenis tali tambang kecil sebagai simbol ikatan. Air tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam satu guci besar yang sebagian airnya sudah diisi. Terdapat rajah yang dibacakan ketika memasukkan air dari masing-masing RT, kemudian talinya dibuka dan disambung ke guci tersebut sebagai simbol yang bermakna “pertama kan manusia itu paling besar unsur air, dengan menyatukan air dan rasa, darisana membuktikan bahwa satu RW itu bisa bersatu” Tutur Deden Bejo. Berikutnya memasukkan bunga yang bermakna supaya harum semua daerah dan wilayah dari RW 05 Babakan.

Ritual Nalian Cai Tujuh Sumur. Sumber : Facebook Deden Bejo
Ritual Nalian Cai Tujuh Sumur. Sumber : Facebook Deden Bejo

Tradisi ini biasanya dihadiri oleh para pejabat seperti Lurah Babakan dan Camat Babakan Ciparay untuk memandikan air tersebut kepada masing-masing RT yang ada di RW 05 Babakan.

3. Mareng (Mandi Bareng)
Mareng. Sumber : Facebook Deden Bejo 
Mareng. Sumber : Facebook Deden Bejo 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun