Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menembus Malam, Merangkai Harapan

15 Februari 2025   04:47 Diperbarui: 15 Februari 2025   04:47 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, Stasiun Tegal 

Malam itu, langit Tegal tampak tenang, seolah memahami beratnya langkah yang menuju peron Stasiun. 

Waktu menunjukkan pukul 00:57, saat sebagian besar orang terlelap dalam mimpi, aku justru bersiap untuk perjalanan panjang dengan Kereta Pandalungan.

Bukan perjalanan biasa. Ada yang kutinggalkan, ada yang mengganjal di hati. 

Dokpri Aziz Amin
Dokpri Aziz Amin

Anak tercinta masih terbaring di rumah sakit, dan meninggalkannya di saat seperti ini bukanlah keputusan mudah. 

Namun dalam hidup, sering kali kita dihadapkan pada pilihan yang tidak selalu nyaman, tetapi harus diambil dengan penuh kesadaran.

Perjalanan ini adalah bagian dari proses panjang untuk belajar dan mengabdi. 

Bimbingan Teknis Calon Penguji Uji Kompetensi Hipnoterapi Indonesia (LSK Hipnoterapi Indonesia) bukan sekadar agenda pelatihan, melainkan bagian dari upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam membantu sesama.

Kereta mulai bergerak, meninggalkan lampu-lampu kota yang perlahan menjauh. 

Dalam diam, aku merenung---tentang bagaimana setiap langkah yang kita ambil selalu membawa konsekuensi, tentang bagaimana tanggung jawab sering kali mengharuskan kita untuk berkorban.

Namun, bukan pengorbanan yang menjadikannya berarti, melainkan niat yang menyertainya.

Di balik jendela, bayangan malam berlari mengikuti laju kereta. 

Dokpri Stasiun Gambir
Dokpri Stasiun Gambir

Aku memilih percaya bahwa perjalanan ini bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan bagian dari perjalanan hati---menjalani amanah dengan sebaik-baiknya, tanpa mengabaikan yang terkasih.

Karena pada akhirnya, hidup adalah tentang menjaga keseimbangan. 

Antara tanggung jawab dan kasih sayang, antara kewajiban dan keikhlasan.

Maka, dengan doa yang mengiringi setiap derap roda di atas rel, aku melangkah. 

Dengan harapan bahwa langkah ini akan membawa manfaat, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk banyak orang yang mungkin kelak membutuhkan jalan keluar dari beban yang mereka pikul.

Stasiun Gambir, 15 Februari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun