Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Pikiran Tak Hadir bersama Tubuh dan Jiwa Tak Lagi Berkuasa

12 Juni 2019   06:15 Diperbarui: 14 Juni 2019   10:48 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu 'alaikum wr wb..., Selamat pagi kompasianer...

Bismillahirrokhmanirrokhim, segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya, dan alam semesta dengan segala isinya yang diperuntukkan dan ditugaskan melayani dan mencukupi kebutuhan manusia.

Sadar atas diri, sadar atas nikmat Illahi adalah salah satu kenikmatan dan karunia tuhan yang sangat besar, tidak semua orang diberikan hal itu apalagi di saat sekarang.

Dalam pemahaman spiritual ada pengertian tentang mind, body dan soul, dimana unsur Soul (ruh, bathin, sukma, kesadaran), Mind (mental, pikiran, cipta, keinginan, nafsu) dan Body (tubuh, raga, jasad).

Mereka bersama-sama, bersinergi, berinteraksi terkoneksi saling mempengaruhi satu sama lainnya membentuk manusia seutuhnya.

Saat seorang mengalami ketakutan, kecemasan, tidak berani melangkah kedepan, seringkali dapat dipastikan bahwa ada hal yang membuatnya trauma dimasa lalu, memiliki rekaman dan kenangan yang memenjarakan pikirannya terjebak pada masa lalu.

Bisa jadi seorang merasa sangat sadar kalau ia mengalami (trauma masa lalu), akan tetapi pada waktu yang bersamaan ia merasa tak memiliki cukup daya untuk mengabaikan, meninggalkannya, ia seakan akan ingin menikmati dengan menggenggam pengalaman tersebut walaupun ia harus mengalami penderitaan dan tidak menikmati kehidupan yang sedang dijalani.

Era Milenial (Generasi Y, Gen Y atau Generasi Langgas) sangat mudah mengalami hal ini, perkembangan tehnologi yang sangat pesat, ilmu pengetahuan yang terus melesat, banjir informasi yang seringkali menjadikan disharmoni antara tubuh, pikiran dan jiwa.

Saya menyederhanakan nya bahwa tubuh itu adalah perangkat keras (hardware) dan pikiran adalah perangkat lunak (software) dan jiwa / ruh adalah sumber energi ( energi atau batrai nya ).

Ruh selain sebagai pusat energi yang akan mendukung semua aktifitas dan menghidupi seluruh sistim, juga merupakan tempat dimana kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan dengan alam semesta dan segala isinya (spiritualitas).

Artinya pemahaman sederhananya adalah bahwa Soul (ruh) ini fungsinya merumuskan visi dan misi, membuat arah kehidupan sesuai dengan nilai - nilai yang diyakininya

Mind membuat perencanaan aksi, mencari cara dan membuat perintah pelaksanaan kepada Body dan akhirnya Body yang melaksanakan seluruhnya sesuai perintah.

Sayangnya.... ada masa yang kadang tanpa disadari ketiganya tidak sinergi dengan baik, saat soul (ruh) tak memiliki kuasa lagi, ia hanya ada dalam perasingan yang sangat dalam, hanya diam tanpa arah dan perencanaan (tidak memiliki visi dan misi). Sehingga keberadaannya terabaikan

Mind (Pikiran) yang kadang mengambil alih dan peran soul (ruh) dengan cara dan gayanya yang mengutamakan kepuasan bagi dirnya saja, dan body (tubuh) juga secara oromatis akan terpengaruh.

Saat mind (pikiran) mengalami gangguan maka secara otomatis body (tubuh) dan soul (jiwa) juga mengalami gangguan demikian sebaliknya, bahwa ketiganya sangat memiliki keterhubungan yang sangat kuat, akan tetapi bila keduanya berjalan tidak sesuai dengan fungsinya bisa jadi akan memicu terjadinya gangguan.

Diperlukan kesadaran yang baik atas ketiganya dan menyelaraskan agar sesuai dengan fungsinya masing masing, di Griya Hipnoterapi yang saya kelola kasus gangguan pikiran, mental ya persoalan nya biasanya itu -- itu saja, bahwa pikiran tak hadir bersama tubuh, ia memiliki ego kuat atas apa yang ingin ia lakukan, ia merasa bahwa apapun yang dilakukan adalah benar, walau pada kenyataannya tubuh harus jatuh bangun dan mengalami kondisi yang sangat drastis. Sementara jiwanya kosong, batrenya bahkan tak mampu untuk mengisi ulang apalagi untuk mengendalikan semua sistem kehidupannya.

Jadi...., bicara gangguan pikiran / mental biasanya disebabkan karena 2 hal ;

  • Terjebak masa lalu, pikiran terlalu menggenggam kuat ingatan, pengalaman dan gambaran masa lalu yang menyedihkan, mengecewakan dan menyakitkan sehingga itu juga otomatis terbaca sama tubuh.
  • Efeknya ; tubuh akan selalu merasakan semua sensasi rasa yang sama pada apa yang pikiran pikirkan, kalau hal itu negatif, kemarahan dan kebencian, maka tubuh akan merespon rasa yang mewakilinya, asam lambung meningkat, adrenalin meningkat, kerja jantung meningkat, cemas, sesak nafas dll
  • Takut / cemas yang berlebihan menuju atau menghadapi masa depan, ini bisa saja berdiri sendiri atau terkait dengan nomor 1 ada trauma masa lalu, tentunya tubuh juga akan dipaksa untuk merasakan sensasi yang pikiran rasakan, kalau yang ada ketahutan, kecemasan dan gelisah maka tubuh akan merasakan demikian.

Hipnoterapi bukan cara ajaib dan bukan cara ampuh memang, tapi bisa saja menjadi alternatif pikihan sebagai metode pengobatan komplementar yang mempercepat proses penanganan ini.

Anda bisa melakukannya penyembuhan diri sendiri " Self Healing ", dengan meningkatkan kesadaran anda dan mensinergikan ketiga komponen tersebut sehingga secara holistik (menyeluruh) tubuh, pikiran dan jiwa selaras.

Semoga manfaat, Insha Allah bahasan ini akan dilanjut artikel berikutnya.

{{{ positif, sehat dan bahagia }}}

Aziz Amin | Praktisi Pemberdayaan Diri

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun