Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mau Jadi Penulis tapi Malas Baca? Hoaks!

11 Maret 2018   12:16 Diperbarui: 12 Maret 2018   09:40 1669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih serangkaian dengan tulisan sebelumnya "Kompasianer PHP itu Gagal Fokus dan Inkonsistensi Menulis", banyak member Kompasiana yang biasa disebut kompasianer adalah orang orang yang latah, hahahaha.

Semoga anda tidak tersinggung, karena kalau tersinggung berarti merasa kaya, seperti saya yang tersinggung dengan tulisan yang saya tulis sendiri, santai... tulisan ini bukan buat anda tapi buat saya pribadi sebagai teguran.

Sejujurnya kalau menilik bagaimana saya memiliki akun Kompasiana, saya salah satu orang yang latah menulis, ya latah menulis karena saya termotivasi menulis karena teman-teman senang menulis dan Kompasiana saya rasa sangat membantu bagi semua orang yang ingin belajar menulis.

Sayangnya beberapa akun di Kompasiana ada yang masih ZONG! KOSONG!! Tidak ada tulisan sama sekali, dan beberapa di antaranya ada tulisan beberapa tulisan dan laaaaaaaamaaaaa sekali tidak update, membayangkan Kompasiana seperti negeri yang menerbitkan E-KTP (Elektronik -- Kartu Tanda Penulis) hahahaha, yang akunnya nggak aktif, jarang nulis dikirimi surat cinta.

MOTIVASI MENULIS

Pastinya setiap orang memiliki motivasi dalam menulis, walau sebenarnya ada juga beberapa yang sama sekali nggak mengganggap penting apa motivasinya menulis, menulis baginya ya menulis aja tanpa beban, tanpa tertekan dan tanpa target. Orang yang demikian seringkali menjadi orang yang sangat militan dalam menulis, konsisten menulis bahkan ia sangat menikmati proses menulis tanpa perlu peng-akuan dari manapun.

Pada saat waktu tertentu ia bari menyadari bahwa dari sekian banyak tulisannya memiliki dampak yang besar, kincinya ia konsisten " Just Do It ", dan pada masanya ia akan tersadar dan bingung bagaimana proses itu bejalan (saya biasa sebut Unconscious Competence), ini kompetensi / kemampan yang tidak disadari.

Pada tahapan seperti ini orang akan tidak menyadar kalau ia memiliki kemampuan menulis, apapun yang ia lihat, dengar dan rasakan entah bagaimana ceritanya jari jemarinya akan menari dan menuangkan ide yang ada dalam pikiran, selaras antara tubuh, pikiran dan jiwanya menghadirkan tulisan yang menghipnotis.

Berbeda cerita dengan orang yang masih berada di Unconscious Incompetence, bagi pemula menulis menjadi sesuatu yang luar biasa, ia kadang terlalu sibuk pada isi pikiran, yang selalu aktif mengkritisi apa yang ditulis oleh tubuhnya, ketidakselarasan ini yang seringkali mengganggu proses terciptanya tulisan.

Pikiran menyiapkan ide dasar dari yang dilihat, dengar dan rasakan tapi, saat proses penulisan jutru, jiwanya dan tubuh selalu memberikan penilaian dan analisa, seingga seringkali tulisan gagal fokus kalau nggak bias, mengembang terlalu luas ya justru mandeg ( berhenti ) dan bingung jamaah antara pikiran, tubuh dan jiwa.

Motivasi menulis menjadi sangat penting bagi seorang penulis, akan tetapi jebakannya adalah aat diawal motivasi lebih ditujukan pada sisi financial, ketenaran, atau target -- terget lain seperti respon dan pengakuan, maka saat tulisan tidak mencapai apa yang jadi motivasinya, maka penulis akan lelah dan ia menjadi Penulis yang lupa menulis.

MENULIS GAMPANG

Sementara banyak tulisan yang bilang "menulis itu gampang" bisa jadi akan menjadi motivasi atau sebaliknya hanya menjadi dongeng menjelang tidur yang dianggal sebagai penenang, begitu penuls merasa tenang dan meremehkan bahwa menulis itu gampang, maka ia berfikir, gampang lah menulisnya nanti, gampang ko kalau menulis cuma sebentar ko, menulis... gampang lah nanti aja hahahaha ( dan tulisannya itu jadi sangat gampang untuk tidak tertuliskan ).

Saya sepakat nulis sangat gampang, ya tinggal nulis, apapun dan tulis aja sesuka hati dan perasaanmu, tulis aja tulisan itu sampai dengan selesai, syarat nya jangan kritisi, analisa tulisanmu, jangan pernah berharap tulisanmu bagus kalau kau hanya baru menulis satu atau dua artikel, itu sama halnya berharap melahirkan bayi yang baru lahir langsung bisa nulis artikel utama di Kompasiana, hahahaha itu HOAKS.

Menulis memang gampang, tapi ya nggak gampang -- gampang amat lah..., kalau memang menulis itu gampang bukan berarti bisa kau gampangkan untuk menulis, dan walaupun menulis tidak gampang sebenarnya menulis SANGAT GAMPANG !!!.

PENULIS NGGAK SUKA BACA, HOAKS

Serius nih...., berharap melahirkan bayi yang langsung bisa nulis di Kompasiana adalah Hoax !!!, karena semua berproses, dan artinya sebagai seorang Hypnotherapist yang juga mencoba mulai menyukai menulis saya sendiri belum layak disebut sebagai penulis, karena saya masih terlalu tidak banyak membaca.

Hypnotherapist itu seperti pelayanan jasa psikologi  lainnya yang profesional, saat ada klien penting ia menjadi seorang pendengar yang baik, pendengar yang aktif, banyak kasus psikologi yang terjadi adalah bukan karena ia nggak diberikan ruang bercerita, klien diberikan banyak ruang bercerita tapi... tidak banyak ruang yang bisa mendengarkan apa yang ia ceritakan.

Sama saat anda menetapkan belajar atau mau jadi penulis, sangat nggak mungkin kalau anda nggak memiliki kemampuan dan kemauan membaca, ya MEMBACA!!! Membaca keadaan sekitar, membaca keadaan, membaca informasi yang sedang ramai, baik yang didengar, dilihat maupun dirasakan dibaca dan bila anda telah memiliki kompetensi bawah sadar sebagai penulis bisa jadi itu akn otomatis mengalir menjadi sebuah tulisan yang ciamik..., dahsyat !!!, bommbastis dan CetaaaaR Membehana !!!! hahahaha...

Yu.... saatnya bukan hanya fokus menulis tapi membaca dan membaca, dalam bahasan lain saya sebut IQRA !!!!, bacalah... baru tulislah...


Salam Kompasianer, salam kenal

Aziz Amin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun