Mohon tunggu...
Siti Nur Azizah Fitriani Akbar
Siti Nur Azizah Fitriani Akbar Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca

Pay it forward to the people who left behind.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kunjungi Museum dengan Geliga, ''Museumkan'' Pegalmu

8 Januari 2018   13:47 Diperbarui: 8 Januari 2018   13:57 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Namun, kuliah yang menyita waktu dari pagi hingga malam membuat saya hanya kadang-kadang saja berperan serta dalam pekerjaan rumah. Karena ibu sering masuk angin jika berhubungan dengan air, maka sebagai ganti karena hanya kadang-kadang membantu ibu, maka saya mengerik atau mengurut ibu saat masuk angin. Saya juga selalu menggunakan balsem geliga saat mengerik ibu karena kehangatan geliga mampu mengusir angin dari dalam tubuh ibu.

Bapak adalah sosok pekerja keras. Kadang, sepulang bekerja, badan dan kakinya terasa pegal. Mengoleskan balsem geliga sembari memijit bapak adalah kebahagiaan tersendiri untuknya. Ada satu kebiasaan 'aneh' bapak yaitu meminta saya untuk mengoleskan balsem geliga yang hangat tersebut ke dahi dan kepala berambut hitam yang diselingi uban itu. Kalau dahi, mungkin tidak terlalu aneh. Tapi, lain hal nya jika balsem geliga menempel di rambut. Namun, bapak saya berkata bahwa memijit kepalanya dengan balsem geliga sangat ampuh untuk meredakan sakit kepala.

Wah, balsem geliga memang serba guna. Inikah the miracle of balsem Geliga  ?

Setelah memikirkan keajaiban dari balsem geliga, saya memutuskan untuk meminta tolong ke ibu agar dipijit menggunakan balsem geliga. Hangatnya balsem geliga mampu memuseumkan pegal saya. Badan saya pun mulai terasa segar. Pegal pun raib sudah. Balsem geliga benar-benar terbukti ampuh meredakan nyeri otot dan sendi, seperti nyeri akibat pukulan/memar, keseleo, pegal-pegal, dan nyeri pada otot punggung. Nah, balsem geliga juga digunakan sebagai balsem untuk memanaskan otot atlit. Wah, balsem geliga memang sangat komplit khasiatnya.

Berbicara tentang keseleo, mungkin pembaca sering menonton adegan romantis di sinetron, film, drama korea, dan serial india. Ketika si doi terjatuh dan keseleo, maka tokoh utama akan segera menolongnya. Tokoh utama perlu menggunakan balsem geliga untuk menyembuhkan keseleo. Sekarang, pertanyaannya ialah maukah pembaca menjadi seperti tokoh utama yang menolongnya dengan balsem geliga? Maukah pembaca bermodus ria menggunakan balsem geliga? Siapa tahu perusahaan balsem geliga, PT Eagle Indo Pharma mau menjadi sponsor dalam pernikahan pembaca dengan si doi karena terharu dengan kisah PDKT pembaca? Tentunya dapat menghemat biaya resepsi kan ? (opo igi :v)

Paragraf di atas hanya intermezzo, ya. Just kidding kalau kata kids jaman now mah. Tapi, kalau mau diseriusin juga gapapa kok. Sekalian noh buruan seriusin si dia (kids jaman now quotes :v)

Esok harinya, saya berinisiatif untuk membawa balsem geliga ke Museum La Galigo (Eh sebentar. Geliga dan La Galigo terdengar mirip ya? Cie jodoh :v). Hal yang menjadi pertimbangan saya ialah saya ingin memuseumkan pegal dengan geliga. Saya ingin tidak ada pegal dalam kamus hidup saya, salah satu caranya adalah dengan membawa geliga sembari traveling. Tahukah kamu? Museum La Galigo merupakan bangunan yang lumayan panjang. Tentunya dibutuhkan kaki yang bebas pegal untuk menyusuri bangunan bergaya kolonial ini.

Kalau kamu  ingin lebih simpel dalam  memuseumkan pegalmu dengan geliga, kamu dapat menggunakan Geliga Krim. Nah, Geliga Krim ini sangat cocok bagi kids jaman now yang kekinian abiz. Kemasan dan isinya yang gaul abiz akan membuatmu kepincut. Saya mah belum beli Geliga Krim, jadi pakai balsem geliga dulu saat jalan-jalan ke museum. Tapi, sebagai kids jaman now yang ngehitz, I will buy it. Because of what ? Because pegal is kuno dan layak dimuseumkan dengan geliga. 

Jadi, tunggu apa lagi? 

Museumkan pegalmu dengan Geliga !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun