Mohon tunggu...
azizah fathkurrohmah
azizah fathkurrohmah Mohon Tunggu... -

IAIN SURAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu Hilangnya Tradisi Doa di Sekolah-sekolah

20 Desember 2014   13:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Isu-isu terkini yang kian menggemparkan konsumen sosmed yaitu penghapusan Kurikulum 2013 hingga penghapusan Doa sebelum proses belajar berlangsung. Sebagaimana, pernyataan dari Anies Baswedan dengan pernyataannya yaitu Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan, saat ini masih ada fenomena sekolah negeri yang sering menjalankan praktik agama sesuai agama mayoritas saja. Maka dengan hal itu, fenomena tersebut tidak boleh terjadi lagi. Anies menjelaskan bahwa pada awalnya Tatib doa itu disusun terkait keluhan orang tua murid terhadap tata cara berdoa yang dinilai mendominasi agama tertentu. Apakah hal tersebut fakta ataukah hanya isu belaka ??? Tentunya pernyataan tersebut, akan menimbulkan banyak bantahan dari berbagai pihak.

Haruskah doa dihapuskan ? Khususnya sekolah-sekolah umum baik itu beragama Islam, Kristen dan Katolik. Mereka tidak mempermasalahkan mengenai do’a pembuka dan penutup selama proses pembelajaran. Selama tata tertib itu berlangsung selama bertahun-tahun tidak satu pihak pun dari sekolah tersebut yang menentang atau tidak setuju mengenai pemberlakuan do’a sebelum proses belajar berlangsung. Do’a itu juga penting dalam mengawali sesuatu agar dapat di ridhoi oleh Allah SWT. asalkan sesuai keyakinannya masing-masing. Sebagaimana contoh, ketika saya duduk di bangku kelas 4 SD.Setiap pagi, para siswa kelas 1-6 diajak untuk berkumpul di sebuah ruangan yang dibagi menjadi 2 yaitu khusus agama Islam dan agama non Islam. Kemudian di ruangan tersebut dipimpin oleh guru agama masing-masing untuk berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing. Setelah itu, mereka kembali ke ruang kelas masing-masing untuk melanjutkan proses belajar. Adapun sekolah pada umumnya, para siswa bergiliran memimpin do’a setiap harinya.

Isu terkait penghapusan do’a, Anies Baswedan menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar. “Tidak benar mau melarang. Ini lagi fokus Kurikulum 2013, kok malah dikatakan menghapus doa di sekolah. Masa saya melarang doa. Ada-ada aja,” ujar Anies dikutip Dream.co.id dari laman Merdeka.com, Selasa 10 Desember 2014.

Tak ada masalah... selama doa tersebut, tetap berjalan tidak ada pertengkaran ataupun pertentangan yang terjadi selama proses berlangsung. Selama itu baik kenapa harus diperdebatkan masalah doa’nya, selama kita tidak mengganggu agama lain dan saling menghormati serta toleransi...Semuannya akan terasa indah. Apalagi, Isu tersebut belum tentu kebenarannya. Mungkin dalam berpendapat boleh saja..Namun, alangkah lebih baiknya melihat keakuratan dari informasi terkait isu tersebut terlebih dahulu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun