Mohon tunggu...
Azizah Meirizja
Azizah Meirizja Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis fenomena sosial

Terus berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tindakan Pemuda di Masa Pandemi Covid-19

10 November 2020   22:32 Diperbarui: 10 November 2020   22:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika pertanyaannya adalah pemuda bisa apa? Pemuda menjadi Agent of Change bagi masyarakat, Rasa ingin tahu dan pendidikan yang melekat pada dirinya, dapat membawa pemuda pada pencarian informasi megenai Covid-19 sebagai edukasi untuk masyarakat. 

Selain itu pemuda dapat berperan di masa pandemi ini sebab jika dilihat berdasarkan perspektif Tindakan Sosial Weber, pemuda akan melakukan suatu tindakan karena memiliki motif, dan dalam hal ini motif seorang pemuda untuk melakukan kegiatan ini karena desakan pandemi Covid-19 yang terjadi. Sehingga pemuda sebagai aktor yang aktif dan kreatif, akan melakukan tindakan sosial karena melihat realitas yang menurut mereka perlu adanya perubahan dan perbaikan. Selain itu, pemuda dalam melakukan suatu kegiatan atau tindakan akan berorientasi pada tujuan untuk pribadi, keluarga, kelompok dan teman sebaya.

Covid-19

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan dan bisa menyerang semua umur. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Terhitung sampai tanggal 9 November 2020, kasus covid-19 di Indonesia yang terkonfimasi terpapar virus sebanyak 440.569 orang, sembuh sebanyak 372.266 orang dan meninggal sebanyak 14.689 orang.

Pemuda


Pemuda adalah tahap perkembangan seseorang dari anak-anak menuju dewasa, generasi baru dalam sebuah komunitas masyarakat yang dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, sudah menunjukkan perubahan fisik. Secara hukum, pemuda adalah manusia yang berusia 16-30 tahun (UU No.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan Pasal 1 ayat 1). 

Pemuda cenderung memiliki emosi yang tidak stabil, ambisi yang tidak terkontrol, ingin menang sendiri, penuh dengan rasa semangat dan ingin tahu yang besar, daya kritis yang tinggi terhadap fenomena tertentu, tingkat kompetisi yang tinggi, pragmatis, dan memiliki konsep kehidupan yang berlainan prinsip dengan orang tua. Memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi. Ambisius, solidaritas yang tinggi, tegas dan senang berpetualang.

Pada masa pandemi ini, peran pemuda sangatlah dibutuhkan. Relawan-relawan pada awal covid juga berdatangan dari berbagai macam umur. Sebanyak 7.115 orang tergabung dalam relawan medis (dokter, bidan, perawat), 22.983 orang tergabung dalam relawan non-medis (logistik dan administrasi umum). "Sebanyak 80% diantara mereka berusia 40 tahun kebawah, sehingga relative aman dari tertular covid-19 & bisa masksimal dalam bekerja" ucap Ketua Tim Koordinator Relawan Covid-19. Jumlah relawan medis dan non medis pada awal covid masuk ke Indonesia berdasarkan umur, terbanyak pada umur 19-30  tahun sebanyak 2.364 laki-laki, 1.855 perempuan.

Selain menjadi relawan medis ataupun non-medis, pemuda juga aktif dalam kegiatan sosial untuk membantu masyarakat di masa pandemi. Seperti, membagi-bagi beras dan masker kepada pedagang, pemulung dan masyarakat yang terdampak covid dilakukan oleh SAPMA PP (Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila). Contoh selanjutnya adalah gerakan yang dilakukan oleh alumni dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mereka berfokus pada penyaluran alat pelindung diri (APD) kepada para tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Selanjutnya, banyak juga pemuda yang sadar bahwa tenaga medis bukan hanya membutuhkan APD, tetapi juga membutuhkan makanan bergizi dan multivitamin yang dilakukan oleh Nutrisi Garda Terdepan (NGT).

Sadar akan kebutuhan pangan yang semakin sulit selama pandemi Covid-19, kumpulan pemuda Kota Semarang yang tergabung dalam Serikat Tani Kota Semarang (STKS) memanfaatkan lahan semak belukar untuk bercocok tanam. Mereka menanam berbagai macam tanaman seperti sawi, kacang panjang, terong, cabai, tomat, dan umbi-umbian sebagai pengganti beras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun