Mohon tunggu...
Azizah Rahmah
Azizah Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarata

email: azizahrahma425@gmail.com Ig: @azizahrahmah01_

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menulis Artikel: Siapa Bilang Susah?

21 Desember 2021   20:26 Diperbarui: 21 Desember 2021   20:45 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Menulis Artikel: Siapa Bilang Susah?

Artikel merupakan salah satu jenis bacaan yang tidak asing ditelinga kita dan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya mahasiswa, namun dari pelajar hingga masyarakat umum pun biasanya banyak menjumpai artikel yang kini sangat mudah diakses oleh smartphone yang kita miliki. Entah artikel yang ditemukan berupa berita, cara melakukan sesuatu, hiburan dan sebagainya.

Perlu kita sadari bahwa seseorang yang menulis artikel itu bukan berarti ia ahli dalam menulis. Saat ini banyak media online yang bersedia menerima tulisan-tulisan berupa artikel untuk diterbitkan di medianya. Kabar baiknya, pemula sekali pun bisa saja memasukkan tulisannya ke dalam media-media tersebut.

Meskipun harus melalui proses seleksi naskah, namun membuat artikel bukanlah sesuatu yang sulit jika kita ingin mempelajari dan mencobanya. Lalu, bagaimana cara membuat artikel? Nah, berikut penulis akan mencoba untuk membagikan langkah-langkah dalam membuat artikel, diantaranya:

1. Menentukan Tema

Teman-teman, salah satu hal yang membuat kita malas untuk menulis artikel adalah kita terlalu bingung untuk menentukan tema. Tema saja sudah pusing dipikirkan, apalagi isinya? Lalu, bagaimana cara kita agar mudah mendapatkan ide dan menentukan tema? Iya, betul. Kita bisa gunakan konsep IDEA (interest, diverse, exercise serta agile dan accept). Konsep IDEA ini berisikan:

  • Interest. Dalam menemukan ide, hal pertama yang perlu kita cari tahu adalah hobi atau minat kita. Misalnya, minat atau hobi kita adalah berdagang. Maka, bisa saja tema yang kita angkat untuk dituangkan dalam sebuah artikel adalah tentang berdagang atau berbisnis.
  • Diverse. Selain minat atau hobi, kita bisa menemukan ide melalui berpikir dengan cara yang berbeda dari biasanya. Misalnya, ketika kita sedang melihat sebuah kertas. Bukankah kertas biasanya dipakai sebagai tempat untuk menulis? Padahal sebetulnya, kertas bisa saja digunakan untuk mainan, seperti dibentuk menjadi pesawat dan perahu, tempat sampah, wadah makanan ringan atau hal lainnya.
  • Exercise. Semakin sering kita berlatih untuk memancing diri kita menemukan ide, maka akan semakin mudah dalam menemukan ide setiap kali kita akan melakukan sesuatu.
  • Agile dan Accept. Dalam menemukan ide, kita perlu berpikir dengan lincah bagaimana sesuatu bisa digunakan atau dilakukan secara lebih. Meskipun sesuatu itu adalah hal yang baru, namun kita perlu menerima terlebih dahulu ide-ide yang sudah kita temukan.

2. Merumuskan Ide Pokok atau Masalah

Setelah menentukan tema, kita perlu merumuskan apa saja yang akan kita sampaikan dalam artikel yang akan kita buat. Rumusan ide pokok atau masalah digunakan untuk mempermudah kita dalam menyusun paragraf dalam sebuah artikel. Misalnya, kita akan mengambil tema tentang kenakalan remaja. Maka, kita perlu merumuskan:

  • Pada paragraf pertama, kita perlu menjelaskan masalahnya. Misalnya, terkait permasalahan dan keresahan seputar kenakalan remaja.
  • Pada paragraf kedua, kita bisa memberikan contoh-contoh dari masalah kenakalan remaja yang sering terjadi. Dalam hal ini adalah contoh dari permasalahan dari tema yang kita ambil.
  • Pada paragraf ketiga, kita perlu menjelaskan penyebab dari masalah tersebut. Misalnya, mengapa permasalahan-permasalahan kenakalan remaja masih terus terjadi.
  • Pada paragraf keempat, kita pelu menjelaskan dampak dari permasalahan yang ada. Misalnya, menjelaskan dampak dari adanya kenakalan remaja.
  • Pada paragraf kelima, setelah secara runtut dijelaskan apa dan bagaimana kenakalan remaja terjadi, maka sebisa mugkin kita hadirkan solusi atas permasalahan yang sudah kita angkat pada paragraf-paragraf sebelumnya.

3. Menambahkan Unsur 5W+1H

Agar paragraf yang sudah kita susun lebih jelas, maka dapat ditambahkan unsur 5W+1H (what, who, why, where, when dan how). Tentu ini akan membantu pembaca dalam memahami apa yang kita tulis. Maka, kita memerlukan data-data penting yang kaitannya dengan usnur-unsur tersebut.

4. Sesuai dengan Fakta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun