orang kalau mau bertahan harus inovatif, gitu kan, masalahnya penempatan iklan di badan tulisan itu bukan inovasi, itu menurut saya, saya uga bukan tidak setuju dengan iklan, namun penempatannya jelas menggangu, terutama jika kita menulis puisi, begitu juga dengan postingan yang banyak foto. inovasi saya adalah menghilangkan iklan itu dari tulisan, bukan menghadirkan iklan 50:50 seperti yang ditawarkan kang pepih. nah betul orang harus out of the box, maka ide saya adalah out of the box, keluar dari kotak ide yang di amiin-i kompasianer lain, bukan menambah iklan tapi bagaimana menghilangkan iklan itu. hahhaha... seperti yang saya tulis kemarin soal etika, seperti juga apa kata teman-teman yang tidak setuju penempatan iklan, ini bukanlah soal protes terhadap iklan, tapi semata-mata penempatannya yang sangat tidak estetis. ini inovasi saya kang pepih, saya tidak menghilangkan iklan di lapak tulisan saya, tapi bagaimana kalau lapak admin yang saya hilangkan iklannya. tentu saja ini hanya sekedar iseng saja, iseng yang inovative, kira-kira begitu. ya om, admin maafkan keisengan saya karena saya bukan bisnisman, saya ga ngerti kalau suruh inovasi bisnis iklan, tapi sekiranya saya bisa iseng, hanya bagian dari inovasi saja. begitu kira-kira saya berpendapat. maaf sekali lagi. [caption id="attachment_116030" align="aligncenter" width="578" caption="ini wajah lapak admin "][/caption] nah bagaimana kalau kita hilangkan wajah ketombe itu ? ini hasilnya [caption id="attachment_116031" align="aligncenter" width="606" caption="begini kalau wajah ketombe hilang dari lapak admin, lebih cantik kan..."][/caption] ini cuma iseng min, anda boleh cek itu bukan permainan photoshop, saya hanya menghilangkan kode xml dari iklan tersebut. tenang min, saya bukan maling saya cuma iseng, sebagai bagian dari inovasi. saya bukan bisnisman jadi ga ngerti kalau suruh inovasi bisnis, tapi kalau inovasi ini sepertinya saya sedikit-sedikit tau dikit sekali. sekali lagi saya bukan maling min, maling adalah orang yang masuk "rumah" seseorang kemudian mengambil barang itu dan di hilangkan. nah kalau saya hanyalah anak kost yang kurang sreg dengan pot baru dari sang pemilik rumah, jadi iseng-iseng saya pindahkan sebentar, karena itu cukup menggangu pandangan saya. tentu saja saya tidak akan memindahkannya lama, karena saya bisa di usir oleh pemlik kost, jadi pot itu saya kembalikan ketempat semula. sehingga semuanya sama saja. itu kira-kira analogi yang saya bagikan. semuanya masih sama saja, karena ini tentang etika maka tidak etis saya jika menghilangkan iklan tersebut. tentu saja iklan tersebut masih ada, bahkan dalam postingan ini, terimakasih, ini inovasi saya.
