Ospek atau yang merupakan singkatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus adalah suatu kegiatan yang berusaha memberikan pencerahan kepada mahasiswa baru terkait studi dan beban studi yang harus dijalani selama menjadi mahasiswa.
Memang ospek juga di isi oleh tutor-tutor yang sekaligus sebagai orang-orang penting dalam suatu perguruan tinggi dimana ospek itu digelar antara lain oleh rektor, kaprodi dan beberapa pengurus yayasan lembaga ptn. Kegiatan yang diisi oleh beliau-beliau ini memang terasa betapa ospek membantu mahasiswa baru dalam mengenal kampus.
Itu hal positif dari ospek yang dilaksanakan dan di isi oleh orang-orang penting tadi. Kini masalahnya ada sebagian ospek yang di isi oleh mahasiswa senior yang menurut saya pribadi hanya merupakan kegiatan tak penting sama sekali.
Bagaimana mungkin pengenalan kampus dengan kegiatan lempar-lemparan air? atau dengan kesenioritasannya, mereka seenaknya mengoleskan tepung terigu kepada juniornya atas nama kedisiplinan atau atas nama untuk kebaikan bersama. Belum lagi kelucuan ketua hima prodi yang marah-marah (ingin menunjukkan dia jagoan kali) dan membentak para junior yang dianggap salah olehnya. "Mahasiswa, orang berpendidikan kok marah-marah seperti itu" pikir saya dalam hati.
Selain ketidak jelasan kegiatan yang dikoordinir oleh mahasiswa senior ini, banyak hal yang harus dikorbankan oleh mahasiswa baru, uang, waktu, mental dan lainnya. Namun, satu hal yang mengusik difikiranku adalah sebab ospek dilakukan dengan berkotor-kotor ria ini, ada teman saya yang "terpaksa" tidak menjalankan sholat dhuhurnya dengan alasan pakaian kotor.
Memang pakaian kotor merupakan hal yang tidak diperbolehkan dalam sholat. Yang jadi masalahnya sekarang, untuk apa diadakan kegiatan ospek yang diisi oleh mahasiswa senior tersebut yang ujung-ujungnya malah membuat hubungan manusia (mahasiswa baru) dengan Tuhannya terganggu?
Semoga kau sembuh >> Hima prodi pelaksana ospek gak jelas
Yo opo ora son!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI