Gaslighting adalah perilaku memutar balikkan fakta sehingga menyebabkan kebingungan. Hal ini bikin kamu bertanya-tanya "apakah benar dia berubah atau aku yang berubah?". Sebuah penelitian menunjukkan bahwa gaslighting dapat meninggalkan dampak jangka panjang berupa rusaknya kepercayaan diri dalam mengambil keputusan, termasuk pada hal kecil diluar hubungan. Kamu akan meragukan insting dan bergantung pada pelaku hingga kehilangan diri sendiri
Gaslighting adalah racun yang sebenarnya karena bukan hanya menghancurkan hubungan, tetapi juga merusak fondasi diri seseorang. Efeknya bisa bertahan lama, bahkan setelah hubungan berakhir seperti hadirnya perasaan bersalah yang tidak jelas, kebingungan tentang realitas, hingga trauma untuk memulai hubungan baru.
Melepas jeratan dan Menjauh Pergi
Tiga perlakuan diatas memang bisa berdiri sendiri, tapi seringkali saling berkaitan dengan memainkan dinamika psikologis yang traumatis. Ini adalah siklus yang terus-menerus mengikis rasa percaya diri, memicu kecemasan, dan membuatmu semakin sulit untuk keluar dari hubungan tersebut. Ironisnya, korban seringkali menyalahkan diri sendiri dan berpikir bahwa jika mereka berusaha lebih keras, cinta yang sempurna di awal akan kembali. Namun, yang mereka cari hanyalah ilusi yang dirancang untuk menjerat.
Kamu perlu mengenalinya untuk melepas jeratannya. Saat merasa terjebak, validasi dulu perasaanmu karena kamu yang merasakan. Lalu lakukan langkah ini untuk mempermudah:
Percayai intuisimu. Ketika merasakan ada yang salah, maka kemungkinan besar itu memang salah. Percaya pada diri sendiri adalah keputusan terbaik.
Catat kejadian. Saat pasangan berperilaku yang menurut kamu salah, catat kejadiannya. Bukan untuk mengungkit kesalahan, melainkan menjadi guide agar kamu tidak bingung.
Cari bantuan profesional. Jika kejadian semakin parah, jangan ragu untuk mencari bantuan psikolog. Validasi dari ahli dapat membantu melepaskan diri.
Setelah lepas jangan ragu untuk lari sekencang-kencangnya dan menjauh pergi dari cinta yang manipulatif ini. Memahami pola-pola yang tersembunyi di balik kata "kasih sayang" bukan soal FOMO, ini soal melindungi diri dan membangun hubungan yang sehat, di mana perhatian dan kasih sayang tumbuh secara seimbang, bukan menjadi alat manipulasi. Cinta sejati adalah aliran yang konsisten, menyejukkan, dan membuat kedua belah pihak merasa aman.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI