Mohon tunggu...
Azhar Kamal
Azhar Kamal Mohon Tunggu... Retail Optik

Bekerja sama dalam belajar agar tidak gelap sendirian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melampaui 6/6 : Mengapa Penglihatan binokuler Lebih dari Sekedar Ketajaman

23 Agustus 2025   13:35 Diperbarui: 23 Agustus 2025   13:35 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat kita mendengar tentang penglihatan yang sempurna, istilah 6/6 (atau 20/20 di Amerika Serikat) sering kali muncul. Angka ini merujuk pada ketajaman visual, yaitu kemampuan mata untuk melihat detail dari jarak tertentu. Seseorang dengan penglihatan 6/6 bisa melihat objek dari jarak 6 meter yang seharusnya bisa dilihat oleh orang normal dari jarak 6 meter.

Namun, apakah penglihatan 6/6 adalah tolok ukur penglihatan yang sempurna? Jawabannya adalah tidak. Ketajaman visual hanyalah salah satu aspek dari sistem penglihatan yang kompleks. Untuk memiliki penglihatan yang benar-benar optimal, kita memerlukan penglihatan binokuler mutlak, di mana kedua mata bekerja sama secara harmonis untuk menciptakan persepsi visual yang kaya dan detail.

Apa Itu Penglihatan Binokuler Mutlak?

Penglihatan binokuler mutlak mengacu pada kondisi di mana seseorang tidak hanya memiliki ketajaman visual 6/6 di setiap mata secara individu, tetapi juga memiliki kemampuan fusi dan stereopsis yang sempurna. Ini berarti:

  1. Ketajaman Monokuler yang Sempurna: Setiap mata memiliki ketajaman 6/6 secara terpisah.

  2. Fusi yang Kuat: Otak mampu menggabungkan dua gambar yang diterima dari setiap mata menjadi satu gambar tunggal yang koheren tanpa perlu usaha atau tekanan.

  3. Stereopsis yang Akurat: Sistem visual mampu mendeteksi disparitas binokuler (perbedaan kecil antara dua gambar) untuk menghasilkan persepsi kedalaman yang presisi.

Seseorang dengan penglihatan binokuler mutlak tidak akan mengalami gejala seperti ketegangan mata, sakit kepala, atau penglihatan ganda setelah membaca atau menggunakan komputer dalam waktu lama. Mereka memiliki koordinasi mata-otak yang efisien dan otomatis.

Mengapa Penglihatan Binokuler Jauh Lebih Penting dari Sekadar 6/6?

Bayangkan dua orang yang sama-sama memiliki penglihatan 6/6. Orang pertama memiliki penglihatan binokuler yang sempurna, sedangkan orang kedua memiliki foria (kecenderungan mata untuk menyimpang) yang signifikan.

  • Orang Pertama (Penglihatan Binokuler Mutlak): Fusi mereka bekerja tanpa hambatan. Saat membaca atau melakukan tugas visual lainnya, mata mereka secara otomatis dan mudah berkonvergensi (bergerak ke dalam) untuk mempertahankan fokus. Mereka jarang mengalami kelelahan mata.

  • Orang Kedua (Dengan Foria): Otak mereka harus bekerja ekstra keras untuk menjaga agar kedua mata tetap sejajar dan mempertahankan fusi. Upaya konstan ini dapat menyebabkan ketegangan mata (eye strain), sakit kepala, dan bahkan penglihatan kabur setelah beberapa saat. Meskipun mereka bisa melihat tulisan 6/6 di papan, sistem visual mereka tidak efisien.

Ini menunjukkan bahwa penglihatan 6/6 hanya mengukur seberapa tajam mata Anda, bukan seberapa efisiennya sistem penglihatan Anda secara keseluruhan. Penglihatan binokuler, terutama stereopsis, sangat penting untuk:

  • Menilai Jarak dan Kedalaman: Sangat vital untuk aktivitas seperti menangkap bola, mengemudi, atau menuang cairan.

  • Koordinasi Motorik: Membantu dalam koordinasi mata-tangan dan mata-kaki yang diperlukan dalam olahraga, kerajinan tangan, dan tugas sehari-hari.

  • Performa Akademik: Memudahkan siswa untuk membaca dan menyalin dari papan tulis tanpa mengalami kelelahan mata.

Mengevaluasi Penglihatan Binokuler

Untuk mendiagnosis apakah seseorang memiliki penglihatan binokuler yang mutlak atau mengalami gangguan, para profesional kesehatan mata menggunakan serangkaian tes yang lebih canggih daripada sekadar membaca grafik mata:

  • Uji Penutup (Cover Test): Mengungkap adanya foria atau strabismus (mata juling).

  • Uji Fusi: Mengukur kemampuan otak untuk menggabungkan dua gambar.

  • Uji Stereopsis: Menilai kedalaman visual seseorang menggunakan target khusus.

  • Pemeriksaan Konvergensi: Mengukur seberapa dekat mata dapat berkonvergensi tanpa penglihatan ganda.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan, intervensi seperti terapi visual atau lensa prisma dapat membantu memulihkan keseimbangan dan efisiensi sistem penglihatan.

Kesimpulan

Jangan biarkan angka 6/6 menjadi satu-satunya acuan untuk kesehatan mata Anda. Penglihatan yang benar-benar optimal adalah penglihatan binokuler mutlak, di mana kedua mata bekerja dalam harmoni sempurna.

Jadi, kali berikutnya Anda mengunjungi ahli optometri, tanyakanlah tentang kesehatan binokuler Anda. Memahami dan mengoptimalkan fungsi binokuler bisa menjadi kunci untuk mengatasi masalah seperti kelelahan mata, sakit kepala, dan kinerja visual yang buruk, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Sumber Referensi:

  • Scheiman, M., & Wick, B. (2014). Clinical Management of Binocular Vision: Heterophoric, Accommodative, and Oculomotor Disorders. Lippincott Williams & Wilkins.

  • Ciuffreda, K. J., & Tannen, B. (1995). Optometric Clinical Practice Management. WB Saunders Company.

  • American Academy of Ophthalmology (AAO). https://www.aao.org/

  • American Optometric Association (AOA). https://www.aoa.org/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun