Mohon tunggu...
Azhar Kamal
Azhar Kamal Mohon Tunggu... Retail Optik

Bekerja sama dalam belajar agar tidak gelap sendirian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melampaui 6/6 : Mengapa Penglihatan binokuler Lebih dari Sekedar Ketajaman

23 Agustus 2025   13:35 Diperbarui: 23 Agustus 2025   13:35 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan, intervensi seperti terapi visual atau lensa prisma dapat membantu memulihkan keseimbangan dan efisiensi sistem penglihatan.

Kesimpulan

Jangan biarkan angka 6/6 menjadi satu-satunya acuan untuk kesehatan mata Anda. Penglihatan yang benar-benar optimal adalah penglihatan binokuler mutlak, di mana kedua mata bekerja dalam harmoni sempurna.

Jadi, kali berikutnya Anda mengunjungi ahli optometri, tanyakanlah tentang kesehatan binokuler Anda. Memahami dan mengoptimalkan fungsi binokuler bisa menjadi kunci untuk mengatasi masalah seperti kelelahan mata, sakit kepala, dan kinerja visual yang buruk, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Sumber Referensi:

  • Scheiman, M., & Wick, B. (2014). Clinical Management of Binocular Vision: Heterophoric, Accommodative, and Oculomotor Disorders. Lippincott Williams & Wilkins.

  • Ciuffreda, K. J., & Tannen, B. (1995). Optometric Clinical Practice Management. WB Saunders Company.

  • American Academy of Ophthalmology (AAO). https://www.aao.org/

  • American Optometric Association (AOA). https://www.aoa.org/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun