Sebagai contoh SMP Negeri 1 Cipanas mendapatkan 18 IKKT dibandingkan dengan jumlah  total seluruh IKKT sebanyak 19 IKKT, hasil perhitungan dikali 100% sehingga mendapatkan nilai 94,7%. SMP Al Azhar mendapatkan 17 IKKT dibandingkan dengan jumlah  total seluruh IKKT sebanyak 19 IKKT, hasil perhitungan dikali 100% sehingga mendapatkan nilai 89,5%. Juga hal serupa pada SMP Negeri 2 Banjar  mendapatkan 15 IKKT dibandingkan dengan jumlah  total seluruh IKKT sebanyak 19 IKKT, hasil perhitungan dikali 100% sehingga mendapatkan nilai 78,9%.
Jumlah IKKT minimal yang dicapai oleh sekolah dilihat dari prosen (%) ketercapaian  IKKT yang capai dibandingkan dengan jumlah total 19 IKKT, hasil perhitungan dikali 100%.  Prosen IKKT minimal sebagai syarat ketercapaian pembelajaran adalah 60%.
Sekolah  sudah mencapai proses IKKT minimal sebesar 60%. Sekolah yang berhasil mencapai prosen IKKT di atas 60% adalah SMP Negeri 1 Cipanas (94,7%), SMP Al Azhar (89,5%), SMP Negeri 2 Banjar  (84,2%),  SMP Negeri 1 Cugenang (73,7%), SMP Negeri 3 Cianjur  (73,7%), SMP Negeri 2 Cipanas (68,4%)  dan SMP Negeri 1 Banjar (68,4%). Berdasarkan hal tersebut jumlah sekolah yang berhasil mencapai prosen IKKT sebanyak 7 sekolah dan 1 sekolah belum mencapai prosen IKKT minimal.
Penutup
Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT) memberikan sedikit harapan untuk meningkatkan kompetensi Guru di sekolah dan memiliki kelayakan untuk dicobakan di sekolah lain.
Mochamad Zen, Widyaiswara di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Barat
                                               E-mail : mochamad_jen@yahoo.com; WA. 081573408141