Lama saya tidak bertemu dengan  Petrus Haryanto, Sekjen Partai Rakyat Demokratik atau PRD. Saya mengenal Petrus saat tahun 1996-1997 ketika menjadi advokat bagi aktivis anggota PRD yang ditangkap karena dituduh ingin menggulingkan pemerintahan orde baru. Kami setelah itu masih berkomunikasi hingga mereka dibebaskan oleh Presiden Gus Dur dari penjara politik orde baru. setelah itu kami jarang berkomunikasi, bahkan  lama sempat tidak bertemu. Sekitar beberapa tahun lalu saya dipertemukan kembali oleh sosial media FB dengan Petrus sebagai Pasien yang  Pejuang Pasien Cuci Darah . Lanjut setelah itu  kami masih komunikasi via sosial media di FB khususnya. Petrus memang organisator yang paten kali. Sebagai pasien Cuci Darah (Hemodialisis) lebih dari 12 tahun dia mendirikan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI)."Organisasi KPCDI ini untuk mengadvokasi perlindungan hak pasien Cuci darah. Kami memang selama ini memerlukan advokasi atas hak kami sebagai pasien. Nah KPCDI inilah organisasi yang menolong kami", cerita Petrus tentang KPCDI. Petrus datang bersama Ketua Umum KPCDI, Tony Samosir. Sebelumnya Tony adalah pasien cuci darah dan kemudian, beberapa tahun lalu melakukan Transplantasi Ginjal dari isterinya. Walau sudah tidak cuci darah lagi, Tony tetap hati-hati dan menjaga kesehatan.  Tony inilah sekarang menjadi andalan KPCDI untuk mengorganisir advokasi bagi perlindungan hak para  komunitas pasien cuci darah dan pasien gagal ginjal agar mendapatkan haknya.
Advokasi Cukai MBDK.
Pagi tadi kami bertemu khusus sambil ngopi ngopi pahit untuk membicarakan tanggung jawab negara  melindungi hak kesehatan warga negaranya. Kami sepakat bahwa negara harus menjaga warga negaranya agar sehat dan tidak alami gagal ginjal dan harus cuci darah. Keprihatinan ini lahir dari fakta bahwa sekarang ini banyak sekarang ini banyak anak Indonesia yang menjadi pasien cuci darah. Kondisi banyaknyaÂ
Menurut pengalaman dan kondisi yang dialami pasien cuci darah atau hemodialisis yang juga anggota KPCDI penyebabnya adalah menderita penyakit Obesitas, Diabetes dan Hipertensi. Para pasien cuci darah alami gagal ginjal akibat menderita diabetes tipe 2 dan hipertensi. Akibat sakit diabetes berkepanjangan maka organ tubuh lain terserang seperti paru-paru, mata dan bahkan ke Jantung. Serangan diabetes ini menyebabkan si pasien alami hipertensi yang mengakibatkan alami gagal ginjal dan harus cuci darah. "Kami adalah organisasi yang memiliki basis jelas, pasien cuci darah perjuangannyabjuga jelas, hak pasien cuci darah dan gagal ginjal. Pengurus kami harus pasien cuci darah agar eksistensi kami sebagai pasien tidak diperjual belikan oleh orang lain. Eksistensi sebagai organisasi yang memiliki basis di seluruh Indonesia ini yang membuat kami kuat dan saling bermanfaat untuk sesama pasien cuci darah", Tony dan Petrus mejelaskan bergantian pada kami sambil diskusi juga minum kopi.
Kondisi Pasien Cuci Darah.
 "Pasien cuci darah anggota KPCDI, 70% penyebabnya adalah Diabetes dan Hipertensi. Hitungannya 30% penyebabnya Diabetes dan 40% penyebabnya Hipertensi. Angkanya sekitar itu antara keduanya bergantian. Kadang selanjutnya pada bulan berikutnya 40% penyebabnya Diabetes dan 30% penyebabnya Hipertensi", Petrus Hariyanto  dan Tony Samosir
Anak Indonesia saat ini menjadi pasien gagal ginjal akibat mengkonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) berlebihan. Gaya hidup yang Mala dan tanpa kontrol orang tua, maka banyak anak yang menjadi korban konsumsi MBDK dan alami gagal ginjal. Anak-Anak Indonesia yang harusnya mengisi waktunya denganÂ
Jakarta, 15 Agustus 2025
Astina.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI