Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Label Peringatan Menjaga Kita Agar Tetap Sehat.

22 Juli 2025   15:51 Diperbarui: 22 Juli 2025   16:51 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Label Peringatan Makanan Sehat. Sumber foto: astina

"Sehat itu mahal", demikian masyarakat mengungkapkan pikirannya ketika memberi masukan kepada kerabat atau keluarga yang sedang sakit. Ungkapan ini mau memberi refleksi bahwa hidup ini harus sehat dan dijaga agar kita tetap sehat. Jika kita sakit maka akan membutuhkan biaya mahal, memberi waktu penyembuhan yang sangat panjang dan melelahkan orang banyak setidaknya keluarga. Apa lagi jika penyakit itu mengakibatkan kerugian sangat besar seperti sakit ginjal yang harus lakukan cuci darah (Hemodialisis) secara rutin dia kali dalam seminggu. Tentu ini sangat merepotkan dan melelahkan terutama  si pasien dan keluarganya karena harus mengantar menemani proses Hemodialisis yabg panjang seumur hidup.

Salah satu penyebab utama orang alami sakit seperti ginjal adalah menderita sakit Diabetes atau penyakit tidak menular (PTM) akibat gaya hidup tidak sehat terlalu banyak mengkonsumsi gula atau pemanis berlebihan. Konsumsi gula atau pemanis itu salah satunya berasal dari pola hidup atau pola konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) secara berlebihan. Sekarang ini banyak sekali anak-anak yang masih sangat muda sudah menjadi penderita penyakit Diabetes atau publik sering mengatakannya "sakit gula" dan berlanjut harus cuci darah secara rutin. Beberapa video di sosial media atau data yang ada menceritakan bahwa anak-anak yang alami tindakan harus cuci darah rutin ini diakibatkan gaya hidup sebelumnya ketergantungan mengkonsumsi MBDK. Fakta bahwa MBDK menyebabkan masalah PTM seperti Diabetes atau Obesitas masih banyak ditolak oleh industri MBDK.Banyak ahli atau pengamat mengatakan bahwa penderita Obesitas dan Diabetes bukan hanya disebabkan oleh MBDK tetapi juga oleh makanan lain seperti makanan dari rumah, nasi atau minuman manis di rumah.   Beberapa waktu lalu saya dan beberapa teman berdiskusi tentang dampak buruk MBDK bagi kesehatan manusia Prof Barry M. Popkin Profesor ahli Nutrisi dari University of North Carolina, Amerika Serikat. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pejabat dari Kementerian Kesehatan RI serta dari Badan Pembangunan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Prof Barry berpendapat bahwa berdasarkan riset yang dilakukan dibuktikan bahwa makanan di rumah itu makan sehat dari pada makan di luar rumah.

Profesor Barry, ahli  yang banyak melakukan penelitian kebijakan dan program untuk mencegah obesitas dan diabetes, gaya hidup dan kesehatan mendukung bahwa makanan dan minuman di rumah lebih sehat lebih sehat dari pada makan dan minuman dari luar rumah. Beliau mengusulkan Untuk mengendalikan dampak buruk MBDK terhadap kesehatan berupa sakit Obesitas dan Diabetes dapat dilakukan dengan kebijakan pengenaan Cukai bagi produk MBDK dan pendidikan serta informasi makanan sehat. Dikatakan juga oleh Prof Barry bahwa kebijakan regulasi cukai MBDK sudah dijalankan oleh 99 negara di dunia. "Penerapan cukai MBDK memiliki dampak positif berupa penurunan konsumsi MBDK. Negara Chili menerapkan cukai MBDK dan dalam waktu tiga tahun berhasil menurunkan konsumsi  MBDK sekitar 30%", sharing Prof Barry.

Cara kedua mengendalikan konsumsi MBDK adalah dengan edukasi publik tentang komposisi atau isi dan  bahaya mengkonsumsi MBDK. Edukasi dengan menjelaskan kandungan pemanis dan gula dalam produk MBDK dengan memberikan informasi yang 

Label Pilihan Lebih Sehat. Sumber foto: astina
Label Pilihan Lebih Sehat. Sumber foto: astina
benar tentang kualitas bahayanya produk MBDK. Sekarang ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Minuman (BPOM) menganjurkan pada industri MBDK memberikan tanda berupa tulisan Pilihan Lebih Sehat. Sementara di banyak negara ada edukasi dengan memberikan informasi kualitas produk MBDK dengan memberikan Label Peringatan untuk menunjukkan Makanan Sehat. Peringatan Label Peringatan itu dilakukan denganmemberi tanda Segi Enam Hitam bertuliskan Tinggi Gula, Tinggi Garam atau Tinggi Lemak.Pemberian Label Peringatan di beberapa negara lebih memberikan informasi yang lebih baik dari pada dengan tanda Pilihan Lebih Sehat. Menggunakan Label Peringatan misal dengan tulisan Tinggi Gula  masyarakat akan lebih tahu, mengerti dan sadar bahwa produk MBDK itu tidak sehat dan berbahaya untuk kesehatan karena mengandung tinggi gula atau pemanis di dalamnya. Pemakaian Label Peringatan  ditolak oleh industri karena akan membongkar kebusukan produk mereka yang tidak sehat karena tinggi gula. Lain lagi dengan tanda tulisan Pilihan Lebih Sehat itu lebih bermakna "menipu" konsumen karena tidak memberikan informasi yang benar tentang komposisi  produk MBDK. Penggunaan tanda dengan tulisan Pilihan Lebih Sehat sangat dipilih industri MBDK karena tidak membongkar kebusukan produk mereka yang mengandung tinggi gula. Kata lebih sehat itu tidak jelas, apakah sehat atau tidak produk MBDK yang bersangkutan. Tanda tulisan Pilihan Lebih Sehat itu dipilih BPOM untuk memfasilitasi kemauan industri MBDK. Jadi dari sisi edukasi dan pemberian informasi Label Peringatan  dengan tulisan Tinggi Gula lebih tegas dan informasinya jelas mengandung tinggi gula berarti tidak sehat.

Tanda tulisan Pilihan Lebih Sehat menipu si konsumen karena tidak jelas isinya seberapa tinggi gulanya. Pemakaian tanda tulisan Pilihan Lebih Sehat ini melanggar UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen karena melanggar hak konsumen untuk diberikan informasi yang benar yang benar tentang komposisi produk MBDK. Saat ini beredar informasi bahwa BPOM lebih memilih dan mendorong agar produk MBDK menggunakan tanda tulisan Pilihan Lebih Sehat. Dorongan BPOM ini ini jelas salah dan melanggar hukum karena melawan UU Perlindungan Konsumen karena Pilihan Lebih Sehat itu menipu dan tidak memberikan informasi yang benar kepada konsumen.  Kami mengajak agar BPOM tidak menuruti kemauan industri MBDK. Mari BPOM gunakan Label Peringatan untuk menunjukan  Makanan Sehat karena pemerintah harus melindungi masyarakat agar hidupnya sehat.

Jakarta, 21 Juli 2025
Azas Tigor Nainggolan.
Wakil Ketua FAKTA Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun