"Lonceng panjang tanda akhir pelajaran sudah dibunyikan, semua siswa di kelas sudah tak nampak. Hanya Kopong dan ina Somi yang masih disitu. Tubuh ama kopong dikeroyok gugup, jatungnya mengamuk berdenyutan besar sebesar perasaan cintanya saat itu. Ama Kopong merapatkan diri demi menciptakan sebuah suasana romantis. Dengan berani digenggamnya tangan ina Somi, sekejap, bola mata ina somi menatap tetap pada bola mata kopong, mungkin sedang memata-matai apa yang tersimpan di matanya. Keduanya saling menatap lamah, dan dikejutkan dengan sebuah ungkapan yang di keluarkan dari bibir seksi Kopong "Aku Mencintaimu", tubuh Kopong dibanjiri keringat gugup, sedang ina Somi belum juga bersuara.
Ama kopong hendak berbalik dan meninggalkan ina Somi, namun dengan lantang ina somi mencegahnya" Terimakasih sudah mencintaiku dengan segalah kesederhaanku". Mendengar itu ama Kopong dengan refleks mendekap erat ina Somi, sambil melantunkan sebuah sajak;
* *
 Hati seketika lekas, gemuruh sayang hendak bergemaÂ
Pada bait pertemuan, waktu kembali mengeja
Aku kembali cinta pada merah,
Sebab, ia sedang memeras mesra
Â
 Sepucuk sayang kau singgahi pada tangkup mesra
Kini cinta juga sayang membanjir,