Mohon tunggu...
azaa triyy
azaa triyy Mohon Tunggu... Mahasiswa UNISYA

Hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Perjalananku, dan Mimpiku

27 September 2025   14:29 Diperbarui: 2 Oktober 2025   12:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama saya Dwi Ajeng Karisma Putri, saya lahir di Lumajang pada tanggal 30 januari 2006 dari pasangan suami-istri Seneri dan Lilis Sumarmi. Alamat rumah saya di Desa Besuk, Kec. Tempeh, Kab. Lumajang. Saya merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Saya memiliki seorang kakak yang bernama Dian Ayu Lestari. Saya akan membahas sekilas tentang arti dari nama yang saya miliki, saya yakin bahwa nama yang saya miliki bukan hanya sekedar sebagai panggilan saja, melainkan sebagai do'a yang mengikat di setiap perjalan hidup saya. 

Kata ''Dwi'' memiliki arti dua. Saya merupakan anak kedua, sehingga kata tersebut menjadi pelengkap dalam keluarga. Nama tersebut memang nama yang sederhana, namun bagi saya nama tersebut memiliki arti yang mendalam, saya hadir dalam keluarga sebagai pelengkap, dan penyeimbang. Lalu kata ''Ajeng'' nama yang terinspirasi dari moment sederhana yang terjadi ketika ayah dan ibu saya sedang jalan-jalan , ibu saya memilihat sebuah plakat yang mana plakat tersebut bertuliskan Dr. Ajeng, Ibuku langsung tertarik melihat nama  tersebut, seketika itu ibuku mengutarakan pendapatnya kepada ayah dan ayahpun menyetujui pendapat ibu , sehingga ketika aku sudah dilahirkan ayah ku pun mengambil nama tersebut sebagai nama untuk putrinya.

Selanjutnya yaitu kata ''Karisma'' . Orang tuaku memilih nama tersebut karena beliau menginginkan putrinya tumbuh menjadi seseorang yang berwibawa, dapat membawa aura positif, dan mampu memberikan kebaikan kepada orang lain. Ketika saya mengetahui arti dari nama tersebut, saya berfikir apakah saya mampu menjadi seseorang yang ibu harapkan seperti nama yang saya miliki, namun ketika saya tau dari nama tersebut saya berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjadi seseorang yang ibu harapkan.

Kata yang terakhir yaitu ''Putri'' . Kata ini memang terdengar lumrah dan sangat sederhana. Kata tersebut dipilih untuk menegaskan terdapat anak perempuan yang hadir dalam keluarga kecil kami. Orang tua saya berharap saya dapat menjadi seorang anak perempuan yang mampu membahagiakan orang tuanya, dan menjadi kebanggaan bagi keluarga.

Saya memiliki hobi menulis dan membaca. Menulis menjadi bagian dalam hidup saya, lewat menulis saya bisa berbicara dengan saya sendiri. saya lebih sering menulis tentang pengalaman sehari-hari saya, mimpi-mimpi yang saya miliki atau mungkin hanya sekedar catatn kecil yang terlintas di pikiran saya. Bagi saya, menulis adalah terapi. Menulis membuat saya lebih tenang, dan lebih jujur terhadap diri saya sendiri. Terkadang saya membayangkan, apakah saya bisa menulis sebuah buku yang terinspirasi dari pengalam pribadi saya dan juga hasil dari pemikiran pribadi saya, sebagai bentuk pembelajaran bagi orang lain.

Membaca pun juga menjadi bagian dari sebagian hidup saya, melalui membaca saya dapat menjelajahi dunia tanpa harus meninggalkan tempat.  Novel-novel yang beragam dapat membawaku kedunia imajinasi, memperkenalkan saya pada hal yang belum saya ketahui dan juga membuat saya belajar tentang rasa bahagia, kecewa, kehilangan sehingga saya lebih dominan menyukai novel daripada buku bacaan tentang keilmuan. Namun ada kalanya, saya membaca buku keilmuan, seperti ketika ada tugas penelitian atau memang aku ingin membaca buku tentang keilmuan. Dari sana saya belajar, bahawa ilmu bisa datang dari mana saja, asal kita mau untuk membuka diri.

Saya memulai pendidikan saya di SDN BESUK 02, Kemudian saya melanjutkan ke SMPN 1 TEMPEH perjuangan saya untuk menjadi siswi disana sangatlah berat, rumitnya prosedur pendaftaran hampir membuat orang tua saya menyerah untuk mendaftarkanku kesekolah tersebut. Namun, saya bersyukur ibu saya masih mau untuk memperjuangkan saya sekolah disana. Akhirnya, setelah melewati rumitnya prosedur pendaftaran saya pun diterima menjadi siswi di SMPN 1 TEMPEH. Banyak kisah disetiap perjalanan yang saya lalui ketika menimba ilmu disana, namun yang paling saya ingat dan yang akan saya jadikan pelajaran untuk kehidupan saya yang selanjutnya adalah saya akan berusaha untuk melakukan semua hal dengan maksimal dengan kemampuan saya yang biasa saja.

Hari demi hari saya lewati selama 3 tahun menimba ilmu disana, tibalah saatnya saya lulus dari sekolah tersebut. Kebahagiaan tetap tumbuh dihati saya , Meskipun waktu itu masih dalam kondisi yang kurang mendukung karena dampak dari virus corona. Setelah itu saya melanjutkan pendidikan saya di Madrasah Aliyah Syarifuddin. Saya awalnya tidak menyangka bahwa saya akan melanjutkan pendidikan saya di pondok pesantren, karena keluarga saya tidak terlalu menekankan pendidikan agama sejak saya kecil, bagi ayah dan ibu bisa sholat dan mengaji sudah cukup dan sudah dianggap baik. Namun ternyata, ibu saya memiliki keinginan terpendam yaitu menginginkan salah satu anaknya menimba ilmu dipondok pesantren, mungkin doa yang ibu saya panjatkan sangat kuat sehingga akhirnya saya pun menimba ilmu di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin asrama dalem utara-dalem timur.

Hari pertama di pesantren terasa sangat berat.Banyaknya aturan-aturan yang harus saya ikuti, banyak kebiasaan baru yang terasa asing menurut saya, seperti yang awalnya saya bisa langsung mandi, makan dan berangkat sekolah, disana saya harus mengantri mandi mengantri makan dan harus mengaji kitab dulu sebelum saya berangkat sekolah. Namun seiring berjalannya waktu saya pun mulai terbiasa, saya menyadari bahwa setiap pengalaman ataupun hal baru yang saya lalui itulah yang dapat membentuk karakter saya dikemudian hari. Dari pesantren saya belajar arti sabar, disiplin, dan kebersamaan. Saya juga sadar bahwa doa yang orang tua saya harapkan akan membawa kita ke jalan yang terbaik, meski awalnya sangat susah dan banyak sekali cobaan yang harus kita lewati.

Kini saya melanjutkan pendidikan saya di Universitas Islam Syarifuddin (UNISYA). Di sinilah saya memulai menata mimpiku dengan lebih maksimal lagi. Saya memiliki cita-cita menjadi seorang dosen. Bagi saya, menjadi seorang dosen tidak hanya menjadi seorang pengajar, melainkan menjadi seorang pembimbing dan juga sebagai inspirator bagi mahasiswanya. Dosen hadir di moment penting perjalanan mahasiswa, memberi ilmu sekaligus semangat. Saya ingin suatu hari nanti saya berada diposisi yang mana saya berdiri dengan anggunnya di depan kelas , membagikan ilmu pengetahuan yang dimiliki, melakukan sesi diskusi dengan mahasiswa dan menuntun mereka untuk menuju masa depan yang mereka inginkan. 

Saya juga memiliki keinginan untuk bisa menguasai bahasa inggris. Bagi saya bahasa merupakan sebuah kunci yang dapat membuka pintu dunia. Dengan menguasai bahasa saya dapat menjelajah lebih luas, membaca karya-karya yang belum diterjemahkan, berkomunikasi dengan orang asing, dan mungkin saya memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Saya percaya bahwa bahasa dapat membuka kesempatan baru bagi saya untuk mendapatkan pengalaman yang belum saya dapatkan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun