Mohon tunggu...
Ayyuhanna Widowati
Ayyuhanna Widowati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT Miftahul Ulum Gandul Cinere Depok

Meraih keridhaanMu

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mendidik Anak Menjadi Bertanggung Jawab

29 Februari 2024   23:02 Diperbarui: 29 Februari 2024   23:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
animasi edit by  canva

Sebagai orang tua tentunya mempunyai kewajiban untuk mendidik, mengasuh anak serta menghantarkannya siap memasuki usia baligh. Salah satunya orang tua mempunyai kewajiban mendidik anak menjadi hamba Allah yang bertanggung jawab. Tidak hanya bertanggung jawab terhadap diri sendiri melainkan juga bertanggung jawab terhadap keluarga, umat dan bangsanya.

Pertama kali orang tua harus menjelaskan dan memahamkan makna tanggung jawab kepada anak. Bahwa tanggung jawab adalah seseorang siap melaksanakan amanah yang dibebankan kepada dirinya dengan sebaik-baiknya, dimana dengan amanah tersebut akan dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW pernah mengingatkan kita terkait dengan tanggung jawab ini dalam sebuah hadits yang diriwiyatkan oleh Iman Bukhari ''Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabkannya atas yang dipimpin’’.

Kesadaran tanggung jawab itulah yang menjadikan seorang anak muslim melakukan, melaksanakan apapun dengan sungguh-sungguh, optimal, dan mengerahkan segenap kemampuannya untuk melaksanakan amanahnya. Sehingga tidak menyepelekan dan mengabaikan sesuatu apalagi sampai meninggalkan yang sudah menjadi amanahnya. Karenanya tanggung jawab itu akan berkonsekuensi kepada pahala dan dosa di sisi Allah. Pemahaman ini harus betul dipahami oleh anak.

Kedua, anak harus memahami ruang lingkup tanggung jawab di antaranya tanggung jawab untuk dirinya sendiri misalkan tanggung jawab menjaga kebersihan, menjaga kesehatan dirinya sehingga ia tidak akan terjerumus pada sesuatu membahayakan dirinya baik makanan, minuman, pola tidur, dan aktivitasnya. Ketika anak kita bertanggung jawab terhadap dirinya maka akan mampu menjauhkan apapun yang akan membahayakan dirinya seperti begadang, pergaulan bebas, dan sebagainya.

Kemudian tanggung jawab terhadap keluarganya, anak harus berbakti kepada orang tua dan berkasih sayang kepada saudaranya. Selanjutnya tanggung jawab terhadap umatnya, seorang muslim mempunyai kewajiban beramar ma'ruf nahi munkar artinya menyampaikan kebaikan dan menghindarkan keburukan. Tidak membiarkan kemaksiatan yang dia ketahui terus berlangsung.

Sebagai latihan tentu saja tanggung jawab tersebut harus diberikan sesuai dengan kemampuan anak. Ketika kita memberikan tanggung jawab padahal anak belum mampu untuk memikul tanggung jawab tersebut atau mungkin belum tahu keilmuan dan keterampilannya maka sekecil apapun tanggung jawabnya akan terasa berat. Sehingga ada kala anak abai terhadap tanggung jawab karena sebenarnya anak belum mampu menjalaninya.

Ketiga, memahami anak. Orang tua yang paling tahu dan memahami anak sesuai dengan keilmuan dan keterampilannya sehingga jika masih kurang dan belum terampil maka orang tua yang harus  melengkapi dan melatihnya. Sebagai contoh tanggung jawab terhadap barang milik pribadinya, terkadang anak-anak setelah bermain dan belajar, peralatannya dibiarkan berserakan. Orang tua mempunyai kewajiban melatih anak untuk membereskan kembali dan menyimpan apapun yang sudah digunakan ke tempat semula. Tentu saja orang tua harus membersamai anak ketika melatih anak untuk bertanggung jawab. Anak akan melihat bagaimana ibunya membereskan dan menyimpan barang.

Dan ketika orang tua sudah melatih keterampilan anak, namun jika anak dilepas sendiri, anak belum tentu bisa melakukan, masih ada celah untuk melanggar atau lupa akan tanggung jawabnya. Maka tugas sebagai orang tua berbicara kepada anak secara baik-baik, menyampaikan bahwa dia sudah abai. Dan setelah anak menyadari keabaiannya barulah membuat komitmen untuk perbaikan ke depannya.

Keempat, menjadi contoh atau teladan yang baik bagi anak. Menunjukkan tanggung jawab kita sebagai orang tua yang bertanggung jawab kepada anak, orang tua, dan umat. Sehingga anak akan melihat sosok orang tua yang sangat menyayangi anaknya dengan menafkahi, mendidik dan mengasuhnya. Anak juga akan melihat orang tua yang sangat berbakti kepada orang tuanya serta peduli terhadap orang lain di sekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun