Mohon tunggu...
Ayu Dewi Yulinda
Ayu Dewi Yulinda Mohon Tunggu... Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar di Bawah Tekanan ketika Hukuman Bertemu di Ruang Kelas

23 Maret 2025   15:44 Diperbarui: 23 Maret 2025   16:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kasus viral anak SD belajar dilantai & Sumber: detik.com)

Pendidikan seharusnya menjadi ruang dimana peserta didik dapat berkembang dan merasa nyaman dalam proses belajar.Namun,kenyataannya banyak peserta didik justru menghadapi tekanan dan kecemasan yang berlebihan dilingkuangan sekolah.Tekanan yang berasal dari berbagai sumber,seperti tuntutan akademik yang tinggi,ekspetasi orang tua,dan bisa jadi hukuman atau kebijakan yang diterapkan oleh pihak sekolah.Baru-baru ini,sebuah kasus viral mengenai seorang peserta didik yang dihukum untuk belajar dilantai akibat menunggak SPP.Telah menyoroti bagaimana hukuman yang diberikan di sekolah dapat mempengaruhi psikologi peserta didik.

Hukuman di sekolah apakah metode pembelajaran atau beban psikologis

Di beberapa sekolah hukuman masih dipandang sebagai cara yang efektif untuk mendipsiplinkan peserta didik disekolah.Bentuk hukuman di setiap sekolah bervariasi,mulai dari sebatas teguran saja,diberikan tugas tambahan,hingga tindakan yang lebih ekstrem,seperti mengisolasi peserta didik dari teman-teman kelasnya.Namun,sejumlah penelitian menunjukan bahwa penerapan hukuman yang berlebihan atau hukuman yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada peserta didik,termasuk kecemasan belajar,stres,dan penurunan motivasi belajar.

Salah satu contohnya yang memicu perdebatan di masyarakat adalah kasus siswa yang dihukum untuk belajar dilantai akibat menunggak SPP.Banyak orang menganggap hukuman tersebut tidak mendidik,malah sebaliknya menciptakan rasa malu dan tekanan psikologis bagi peserta didik sebagai hasilnya.Peserta didik yang mendapatkan hukuman seperti ini cenderung merasa minder,kehilangan semangat belajar,dan bahkan menjadi ragu untuk datang kesekolah karna merasa malu.

Kecemasan Akademik adalah Ancaman Bagi Motivasi Belajar

Kecemasan akademik adalah salah satu konsekuensi dari tekanan berlebihan di lingkungan sekolah.Peserta didik yang mengalami kecemasan ini sering kali merasa takut akan kegagalan,kesulitan dalam berkonsentrasi,dan bahkan bisa mengalami gangguan fisik seperti sakit kepala atau sulit tidur.Jika tidak ditangani dengan baik,kecemasan tersebut dapat menghambat prestasi akademik peserta didik dan menurunnya kepercayaan diri mereka.

Tingginya tekanan akademik juga diperburuk oleh pengaruh negatif dari media sosial.Banyak peserta didik merasa perlu untuk menunjukan hasil belajar yang sempurna,mengingat kekhawatiran akan perbandingan dengan temen-teman mereka.Situasi ini menghasilkan budaya persaingan yang tidak sehat dan memperburuk rasa cemas dikalangan pelajar.

Menciptakan lingkungan belajar yang lebih ramah

Untuk mengatasi masalah ini ,penting melakukan perubahan dalam metode pendidikan dan disiplin yang terapkan kepada peserta didik.Berikut beberapa langkah yang bisa di ambil untuk mengatasi masalah seperti ini:

  • Menerapkan disiplin positif,sekolah sebaiknya mengadopsi pendekatan disiplin yang berfokus pada pembelajaran,bukan sekedar hukuman tetapi memberikan bimbingan dan motivasi kepada peserta didik terbukti lebih efektif daripada menerapkan hukuman yang keras.
  • Membangun komunikasi yang baik.Orang tua dan guru perlu lebih memahami kondisi peserta didik,serta memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan akademik tanpa memicu tekanan tambahan yang tidak diperluka.
  • Membantu siswa mengelola kecemasan,sekolah dapat menawarkan layanan konseling untuk membantu peserta didik mengatasi kecemasan yang muncul akibat tuntutan akademik,sekaligus memberikan pelatihan keterampilan manajemen stres.
  • Mencari solusi pembayaran SPP.Sekolah dapat mempertimbangkan untuk menawarkan alternatif pembayaran SPP yang lebih fleksibel,seperti cicilan atau menyediakan beasiswa bagi peserta didik yang kurang mampu.Selain itu,pendekatan terhadap keterlambatan pembayaran sebaiknya bersifat lebih humanis.Misalnya,alih-alih memberikan hukuman,sekolah bisa melakukan teguran secara personal atau mengadakan konsultasi dengan wali murid untuk mencari solusi yang lebih baik bersama-sama.

Penerapan hukuman yang tidak tepat disekolah justru beresiko meningkatkan kecemasan akademik dan menurunkan motivasi belajar peserta didik.Oleh karena itu,penting untuk memperbarui pendekatan pendidikan demi menciptakan suasana yang lebih nyaman dan memotivasi peserta didik dalam proses belajar.Sekolah dan orang tua memiliki peranan kursial dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan akademik dan mental peserta didik tanpa memberikan tekanan yang berlebih.Dengan cara ini,pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun