Mohon tunggu...
Ayuwa Nuryani
Ayuwa Nuryani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Sitou Timou Tumou Tou

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Emak-Emak, Weekend dan Ayah Pekerja

28 Desember 2022   15:44 Diperbarui: 28 Desember 2022   15:50 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"Mobil ada, duwit ada, weekend ini lho.. mbok yaa healing gitu.." 

Status seorang teman yang sudah 18 tahun berumah tangga

"Healing duyu.. bapakke tetep turu!"

caption status staycation seorang emak2 yg sudah jadi titik titik saking banyaknya

Hampir setiap weekend saya liat status bernada serupa, keluhan para emak-emak yang pingin liburan, pingin jalan-jalan, healing katanya 

Senin pas ketemuan sesama emak-emak mereka juga heboh cerita dan mengeluh soal weekend-nya masing-masing. Intinya sama, mereka bosan dengan rutinitas harian ibu-ibu khas ibu rumah tangga, yang mana isinya mengurus rumah; mengurus anak dan suami, masak, anter jemput sekolah anak senin-jumat dari pagi sampe malem everyday bertahun tahun, wajarlah yaa kalo mereka bosan 

Dan keluhannya juga sama, bukan masalah dana, tapi lebih kepada si bapak atau suami mereka yang lebih memilih weekend itu leyeh-leyeh di rumah 

Saya pun perhatikan suami saya, yaa dia-pun kadang-kadang begitu. Suami saya tipe karyawan lapangan yang kadang harus keliling ke berbagai tempat yang terdapat trouble untuk diurus. Begitu sampe rumah lelah sudah dia. 

Makanya kadang weekend dia leyeh-leyeh aja,  lalu saya bandingkan sm suami para teman, ada yg kerjanya jauh 40km lebih dari rumahnya pulang pergi tiap hari, rumah bekasi kerja di priok, rumah di sawangan kerja di cibubur, rumah di cileungsi kerja di kuningan, rumah di citayam kerja di kemayoran, rumah di tambun kerja di gambir. Suami saya kantor ke rumah cuman 15km aja, butuh 17 menit sudah sampai kantor,30 menit kalo macet aj,  kadang capek banget kayanya dia. apalagi yang sejauh itu jarak kantor dan rumahnya, belom kalo posisi nya kerja lapangan. Maka sudah kenyang mereka para bapak-bapak ini lihat jalanan tiap hari,ga ada hasrat lagi buat berkendara apalagi keluar kota pake macet-macetan buat nurutin istrinya healing wkwkwkkwk 

Suatu siklus hidup yang rumit bukan? Yaa tapi begitulah kenyataan hidup keluarga kebanyakan. Para emak-emak yang seperti ini saya perhatikan adalah mereka yang menikah di awal usia 20an, lulus sekolah atau kuliah lalu menikah, lulus sekolah kerja 1-2 tahun lalu menikah lalu full jadi Ibu rumah tangga. Jadi mereka belum sempat berekplorasi, belum tau dunia bisa dibilang begitu.. boro-boro dunia, pindah provinsi atau pindah pulau juga kalo mudik aja mungkin. 

Saya ingat komentar teman-teman dulu waktu saya ajak ngebolang di masa muda; nanti aja jalan-jalannya sama suami, biar bisa romantis romantisan.. 

Yaah ternyata kenyataan hidup tak seindah bayangan bukan? 

Setelah menikah berlibur harus mempertimbangkan waktu kerja pasangan, pendapat pasangan, keuangan, apalagi kalo sudah ada anak kudu yang ramah anaklah liburannya, belum lagi kalo terjadi seperti ini.. suami sudah lelah liat jalanan tiap hari, sudah muak berkendara sementara para istri atau emak-emak sudah muak di rumah tiap hari hihihi

Kasian, tapi sepertinya tidak ada jalan keluar selain mereka mulai cari sampingan atau bikin usaha yang harus sukses untuk bisa retire lebih cepat, jadi weekend mereka bisa healing sekeluarga kaya seleb-seleb itu kali yaa wkwkwkwk.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun