Mohon tunggu...
Ayu Soehendra
Ayu Soehendra Mohon Tunggu... -

Penulis cerita amatir. Pengkhayal ulung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pak Dosen, Boleh Aku Jatuh Cinta?

20 Februari 2018   17:58 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:40 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

"Aku taulah soalnya aku juga suka sama kamu.."

Gue teriak kaget, "APA!?"

Ini gue gak lagi mimpi kan? Itu barusan Ringgo bilang apa? Dia gak sadar kali ya? Ah dia pasti cuma ngeledekin gue doang. Jangan percaya-jangan percaya. Oke-oke. Jingga, you must be "kalem". Sekarang tarik napas dalem-dalem. Hembuskan pelan-pelan dan tatap mata Ringgo. Liat disana apa ada kejujuran?

Gue coba ngelirik Ringgo yang masih duduk disebelah gue. OMG! Apa gue gak salah liat? Kok muka Ringgo merah gitu kayak pantat monyet. Waduh kurang ngajar banget sih gue, masa dosen ganteng disamain sama pantat monyet. Gak mungkin ini gue pasti lagi mimpi dan 100% mimpi gue ampuh. Ampuh bikin jantung gue mau copot.

"Jingga, kamu bisa diem gak sih? Daritadi berdiri duduk jalan-jalan. Berdiri duduk jalan-jalan."

Gue diem. Itu barusan beneran suaranya Ringgo. Apa ini beneran? AARRGGHHH!!! lama-lama gila ni gue. "Jingga please duduk disiamping aku sini. Aku serius." Ringgo narik tangan gue sampe akhirnya gue duduk disamping dia. Sekarang badan gue sama dia hadap-hadapan. Oh My LORD. What do YOU means about it?

"Jingga, dengerin aku. Aku juga ngerasain apa yang kamu rasain ke aku. Udah dua taun ini semenjak aku kenal kamu di perpustakaan waktu ini. Aku pikir sebenernya ini gak boleh terjadi. Tapi makin hari aku makin gak bisa berdalih. Aku pikir sekarang adalah waktu yang tepat."

"Bapak lagi bercanda?"

"Aku serius. Dan aku mau kamu mau jadi pacar aku sampai jadi istri aku."

Gue cuma senyum. Ada kotak ping lucu digenggaman tangan Ringgo. Dia buka kotak mungil itu. Ada cincin warna putih cantik didalemnya. Ringgo mgepasin cincin dijari manis gue. Dan kalem banget, gue cuma bisa senyum seiklash-ikhlasnya.

"Kamu mau kan jadi pacar aku?" Sekali lagi Ringgo nanya sambil megang tangan gue.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun