Mohon tunggu...
AYU RAHMAWATI
AYU RAHMAWATI Mohon Tunggu... Pelajar/ mahasiswa

Saya seorang pelajar yang sedang menempuh pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebab lokal Banjarmasin Kisah Anak Mudah yang Bangun Usaha Kebab

17 Oktober 2025   00:02 Diperbarui: 17 Oktober 2025   00:17 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi HKSN, Banjarmasin Utara

Lakasi HKSN, Banjarmasin Utara
Lakasi HKSN, Banjarmasin Utara
Di tengah geliat ekonomi daerah, kisah inspiratif datang dari seorang anak muda bernama Indra Syaputra, warga Jalan Pengembangan, Banjarmasin Timur. Di usianya yang baru 20 tahun, ia telah berhasil mengelola usaha kebab yang terus bertahan dan berkembang selama lebih dari empat tahun.
Bermodalkan semangat dan tekad kuat, Indra membuktikan bahwa untuk menjadi wirausahawan sukses tidak selalu harus menunggu mapan atau bermodal besar. Ia memulai usahanya secara mandiri, hanya dengan dukungan keluarga dan kemampuan beradaptasi dengan selera pasar.
Profil Usaha
Usaha kebab yang dirintis Indra termasuk kategori usaha mikro. Dalam operasional sehari-hari, ia hanya melibatkan satu hingga tiga orang tenaga kerja. Meskipun sederhana, pengelolaan dilakukan dengan efektif mulai dari pembagian tugas, pelayanan pelanggan, hingga pengaturan waktu kerja.
“Yang penting konsisten, tahu apa yang mau dicapai, dan selalu jaga kualitas,” ujarnya ketika diwawancarai oleh mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat dalam kegiatan tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Strategi pengelolaan usaha
Dalam mengelola usahanya, Indra menerapkan strategi yang cukup terarah. Ia memiliki perencanaan usaha yang jelas, mulai dari penentuan harga, cara promosi, hingga pengadaan bahan baku.
Untuk urusan keuangan, ia masih mencatat secara manual di buku catatan sederhana. Meskipun belum beralih ke sistem digital, metode ini membantunya mengontrol arus kas dan mengetahui keuntungan bersih setiap bulan.
Sementara itu, prioritas utama Indra adalah menjaga kualitas produk. Ia memastikan bahan baku kebab selalu segar, proses produksi higienis, dan pelayanan pelanggan cepat serta ramah. Bagi Indra, kepuasan pelanggan adalah promosi terbaik.
Inovasi dalam menghadapi persaingan
Dalam menghadapi persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, Indra tidak tinggal diam. Ia berani berinovasi, baik dalam rasa maupun tampilan produknya. Salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah menciptakan variasi rasa baru dan memperbarui desain kemasan agar lebih menarik dan profesional.
“Inovasi kecil tapi rutin itu penting, biar pelanggan enggak bosan,” katanya sambil tersenyum. Selain itu, Indra juga menyederhanakan proses produksi agar lebih efisien tanpa menurunkan kualitas rasa.
Dampak Usaha terhadap masyarakat dan lingkungan
Selain berdampak ekonomi, usaha kebab ini juga memberi manfaat sosial bagi warga sekitar. Indra kerap melibatkan tenaga kerja lokal dan memberikan kesempatan bagi anak muda yang ingin belajar berdagang. Ia percaya bahwa keberhasilan usaha akan lebih bermakna jika bisa membantu orang lain.
Dari sisi lingkungan, Indra mulai menerapkan langkah kecil menuju konsep green business, seperti mengelola limbah dengan baik dan menghemat energi selama proses produksi. Ia sadar bahwa menjaga kebersihan lingkungan juga bagian dari tanggung jawab pelaku usah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun