Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu Seorang Pekerja, tapi Ingin Dekat dengan Si kecil?

7 Maret 2018   10:43 Diperbarui: 7 Maret 2018   13:53 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu menyempatkan waktu untuk mengurus anak. Ilustrasi dari osmosecoworking.com.br

Menjadi seorang orang tua, sudahlah memiliki sebuah peran besar dalam memperbagus kualitas buah hati. Dalam hal ini yang terlihat cenderung mengarah kepada tugas seorang ibu sebagai sosok yang lebih bisa menyelami hati sang buah hati. Namun, bagaimana jika hal itu dihadapkan kepada orang tua yang memiliki kesibukan berkerja secara bersamaan. Ibu terpaksa sibuk karena diharuskan membantu Ayah dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Yang tidak lain adalah juga untuk memenuhi kebutuhan si kecil untuk menjadi lebih baik lagi.

Pasti Ibu-ibu sedikit banyak pernah dilanda kegalauan setelah dihadapkan kepada situasi seperti ini. Bagaimanapun, kedekatan dengan anak juga sangat dibutuhkan dalam  proses pentransferan ilmu. Karena bagaimana bisa membimbing jika bertemu saja jarang? Kurang memiliki kemistri dengan anak.  Tenang ya bu, saya memiliki beberapa rangkuman tips agar tetap dekat dengan si kecil meski tengah sibuk membantu Suami memenuhi kebutuhan hidup.

Memanfaatkan waktu kosong untuk berkomunikasi dengan anak

Saat bekerja, tentunya masih terdapat beberapa waktu yang tersedia untuk sejenak bercengkrama dengan keluarga. Selang satu atau dua hari jika dapat mengatur waktu dengan hal baik. Waktu itu dapat menumbuhkan kualitas untuk memberikan stimulus kedekatan terhadap buah hati.

Peka akan perkembangan dan perubahan anak

Petumbuhan dan perkembangan anak usia dini bisa dikatakan  setiap menitnya mengalami perubahan. Sedikit demi sedikit entah itu dari segi bahasa yang kemudian dia menemukan kosakata baru, atau mendapat cara baru tentang berkomunikasi lewat isyarat kepada benda-benda yang ditemuinya. Sesibuk-sibuknya ibu jika memiliki kepekaan tinggi akan secara otomatis sadar dengan kedekatan yang kemudian timbul sebab perhatiannya kepada anak.

Menerima segala keluhan anak

Dimasa ini, anak berada pada tahap suka-sukanya terhadap sesuatu yang berbau cerita. Dimana ibu dapat memanfaatkan momentum kesukaan anak ini sebagai ajang pendekatan kepada anak. Hitung-hitung sebagai bonus waktu terhadap keseharian yang kerap kali alpha dalam bercengkrama dengan anak dikarenakan kesibukan padat.

Jadi, meskipun ibu sibuk dengan dunia pekerjaannya. Tetap jangan abai ya, dengan kewajiban dirumah sebagai seorang Ibu dari anak-anak.  Bagaimanapun pendidikan dari sosok  Ibu sangat dibutuhkan bagi pembentukan karakter dasar anak. Nah, setelah membaca tulisan ini diharapkan Ibu-ibu dapat lebih memanajemen waktu sih pada intinya. Bagaimana agar keduanya tidak saling bertabrakan sehingga dapat berjalan beriringan. 

Ibu senang, Anak pun riang.

Salam!

Malang, 7 Maret 2018
Alfiyah Qurrotu A'yunina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun