Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Peran Ayah dalam Mengasuh dan Mendidik Anak

19 Februari 2018   23:20 Diperbarui: 20 Februari 2018   13:53 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlihat seorang ayah yang tengah asyik mengajari anaknya. Ilustrasi gambar oleh artfreelance

Sejumlah riset dan studi menujukan keterlibatan para Ayah dalam mengasuh anak sangat memberikan kontribusi positif dalam memajukan berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini sekaligus dapat sedikit mematahkan anggapan bahwa tugas seorang Ayah dalam keluarga hanyalah sebagai pencari nafkah untuk hidup sehari-hari. Bagaimanapun, peran seorang Ayah sangat dibutuhkan dalam proses kepengasuhan, khusunya dalam beberapa hal urgent yang menyangkut kepribadian sosial emosional anak.

Hal itu akan menimbulkan bahaya jika anak sama sekali tidak mendapatkan campur tangan pada setiap pembelajarannya dalam keseharian. Bisa jadi anak akan mengalami kesulitan terhadap bidang yang berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungannya. Nah, Berikut ini terdapat beberapa dampak positif dari keterlibatan Ayah dalam mengasuh dan mendidik anak.

Berani Mengambil Resiko

Seorang psikolog dari University of Montreal Kanada, Daniel Paquette menyatakan dalam studinya berjudul Theorizing The Father-Child Relationship: Mechanisms and Developmental Outcomes,menemukan fakta bahwa saat Ayah bermain dengan anak, Ayah akan membantu mendorong kemampuan anak untuk bertindak mampu mengatasi hambatan dan berbicara dengan orang asing.

Saat berlari misalnya, Ayah akan cenderung memberikan dorongan positif dengan terus menyemangatinya agar sampai kapada garis finish tanpa menampakkan kekhawatiran sedikitpun yang dapat membuat anak merasa cemas. Hal itu sedikit berbeda dengan pengaruh yang didapatkan dari ibu yang lebih mengutamakan perasaan,

Berani Mencoba Hal Baru

Saat berkumpul atau bermain dengan anak, Ayah akan cenderung bergerak aktif dengan selalu menunjukkan hal-hal yang diluar kebiasaan dari pengarahan seorang Ibu. Setiap pemberian yang bersumber dari Ayah syarat akan hal yang berbau keberanian dan sesuatu yang baru. Tetapi, bukan berarti pemberian dari Ibu cenderung tidak menantang. Bukan. Hanya saja dalam pengasuhan anak, Ayah cenderung mengutamakan rasa aman dan perlindungan didalamnya. Hal yang demikian juga disetujui oleh pakar perkembangan anak Amerika Serikat, Norma L. Radin. Menurutnya Ayah selalu mengajak anak untuk mengembangkan keberaniannya dalam berinteraksi terhadap siapapun. Tak terkecuali kepada alam sekalipun. Ayah lebih mengenalkan anak untuk dapat bereksplorasi secara bebas yang tentunya tetap dalam pengawasan yang siaga.

Lebih Aktif

Kegiatan yang biasanya dilakukan Ayah dengan anak-anaknya ialah seperti mencuci mobil, bersepeda, berlari, atau hal apapun yang dapat melibatkan anak secara langsung dalam bergerak. Aktivitas yang dapat dikatakan sebagai "liar" saat anak berada dalam pengasuhan anak selain dapat meningkatkan keaktifan juga dapat merangsang kemunculan kreatifitas dari dalam diri anak.

Tentunya, dari sini kita menjadi lebih tahu bahwa tidak semua pengasuhan dapat dititik beratkan pada Ibu sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya. Melainkan, Ayah juga memiliki peran yang sangat penting dalam memunculkan karakter-karakter yang dapat dijadikan bekal anak dalam hidup dimasa mendatang. Dan pastinya, dalam setiap proses pembelajarannya harus terjadi kerja sama antara kedua orang tua serta si buah hati yag menjadi objek dalam kegiatan transfer kebaikan.

Semoga dapat menginspirasi, mari kita majukan kualitas bangsa dengan peduli akan pengasuhan anak-anak anda!

Malang, 19 Februari 2018

Alfiyah Qurrotu A'yunina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun