Mohon tunggu...
Ayunda Zahra Sabrina
Ayunda Zahra Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bela diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Unisa yogyakarta mataf 2

17 September 2025   08:38 Diperbarui: 17 September 2025   08:38 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moderator : Gerry Katon Mahendra S. IP.M.IP

Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah

oleh Prof. Dr. Mufdlillah S.Pd., S.SiT., M.Sc

A. Definisi 

Darul ahdi wa syahadah adalah prinsip Muhamamdiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam untuk memberi kontribusi terbaik.

B. Cita cita Muhammadiyah 

Cita-Cita Muhammadiyah adalah mewujudkan negara Indonesia sebagai Baldatun Thayyibatun Wal Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampuna Allah.

C. Latar belakang

=> Jawaban atas tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatism politik.

=> Perlu ada landasan teologis-ideologis bagi umat islam, khususnya Muhammadiyah dalam bernegara. 

=> Indonesia terdiri atas dasar kesepakatan (consensus nasional): Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. 

=> Menegaskan bahwa Indonesia bukan darulharb Bersama untuk hidup. atau darul kufr tetapi rumah bekerja dan beribadah

D. Tujuan utama 

1. Meneguhkan komitmen kebangsaan: menjaga Indonesia sebagai Amanah Allah.

2. Menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan: Islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI.

3. Membuktikan peran umat Islam: berkontribusi nyata dalam Pembangunan bangsa.

4. Mencegah perpecahan bangsa: memperkokoh persatuan dalam keberagaman. 

E. Prinsip - prinsip Darul Ahdi wa Syahadah

1. Menghormati kesepakatan Nasional

2. Kesaksian Iman dan Amal shalih

3. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab

4. Membangun peradaban utama

F. Harapan & Implementasi

a. Umat islam mampu memberi teladan terbaik dalam berbangsa dan bernegara.

b. Indonesia tetap tegak sebagai negara yang dalam, adil dan makmur.

c. Terwujud Masyarakat utama (khaira ummah) yang menebar rahmat dan manfaat bagi sesama

Darul Ahdi Wa Syahadah

G. Definisi

Bahwa Negara Pancasila merupakan hasil konsensus nasional (dar al-'ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai (dar al-salam) menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridla Allah SWT.

H. Peran Strategis Muhammadiyah

=> Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

=> KH Ahmad Dahlan dan Nyal Walidah hingga sesudahnya mengambil peran aktif dalam usaha-usaha kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan. Kiprah Muhammadiyah tersebut melekat dengan nilai dan pandangan Islam berkemajuan yang menjadikan komitmen cinta pada tanah air sebagai salah satu wujud keislaman

I. Kedudukan Negara Pancasila

1. Muhammadiyah memandang NKRI sebagai Negara Pancasila yang lahir 17 Agustus 1945, berlandaskan falsafah luhur dan sejalan dengan ajaran Islam.

2. Esensi Pancasila selaras dengan Islam: mengesakan Allah, menjunjung kemanusiaan, menjaga persatuan, bermusyawarah dengan bijak, serta menegakkan keadilan sosial bagi semua.

3. Negara Pancasila yang berjiwa, berpikir, dan bercita-cita luhur sebagaimana Pembukaan UUD 1945, dapat diwujudkan sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

J. Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah

1. Beriman dan bertaqwa (QS AI-A'raf: 96).

2. Menjalankan fungsi kekhalifahan dan tidak membuat kerusakan di dalamnya (QS AI-Baqarah: 11, 30).

3. Melambangkan pergaulan antar komponen bangsa.

4. Beribadah dan memakmurkannya (QS Adz-Dzariyat: 56; Hud: 61).

5. Memiliki relasi hubungan dengan Allah (habluminallah) dan dengan sesama (habluminannas) yang harmonis (QS Ali Imran: 112).

K. Contoh Penerapan 

1. Muhammadiyah membangun sekolah dan universitas untuk mencerdaskan bangsa (kesaksian nyata).

2. Aktif dalam diplomasi kemanusiaan di Palestina dan Rohingya (kesaksian global).

3. Konsisten mendukung NKRI berdasarkan Pancasila (wujud penerimaan atas perjanjian nasional).

Penerapan Strategi Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth

oleh Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K

A. Era Post-Truth: Ancaman Baru Bela Negara 

informasi hoax dan disinformasi menyebar dengan cepat di era digital, memicu perpecahan sosial dan menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia. sebanyak 39% Mahasiswa Terpapar, mahasiswa terpapar paham radikal menurut penelitian lamhas RI 2024. tantangan utama: bagaimana mahasiswa menyaring informasi dan menjaga integritas bangsa di tengah arus informasi yang tidak jelas kebenarannya. 

B. Mahasiswa: Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa 

1. Agent of Change => penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pembangunan bangsa.

2. Iron Stock => cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

3. Kekuatan Moral => penjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan integritas bangsa.

4. Kontrol Sosial => pengawas jalannya pemerintahan dan pembangunan demokratis. 

C.Strategi Mahasiswa dalam Bela Negara di Era Post-Truth

1. Literasi Digital, saring sebelum sharing, tanggapi hoax dengan fakta, dan gunakan teknologi untuk menyebarkan narasi positif tentang Indonesia. 

2. Pendidikan Kewarganegaraan, memperkuat pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di kampus sebagal fondasi moral dan patriotisme yang kokoh.

3. Kegiatan Sosial Budaya, aktif dalam keglatan soslal dan budaya yang mempererat persatuan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam. 

D. Kesimpulan: Mahasiswa Kunci Ketahanan Bangsa di Era Post-Truth

Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen peribahan yang memiliki tanggung jawab besar. Dengan kesadaran tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsardi tengah tantangan era digital.

Mari jadikan bela negara sebagai gerakan nyata di era digital demi masa depan Indonesia yang kokoh dan berdaulat!

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia

oleh Amika Wardana

A. Pendidikan Tinggi

=> Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam.

=> Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris, Oxford): pusat teologi, hukum, filsafat.

=> Fungsi awal: menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi).

Perguruan Tinggi Modern

1. Renaisans & Pencerahan: humanisme, rasionalitas, sains.

2. Model Humboldt (abad ke-19): kesatuan riset & pengajaran. kebebasan akademik.

3. Perguruan tinggi jadi instrumen negara-bangsa & modernisasi.

4. Demokratisasi akses: pendidikan jadi hak warga negara.

5. Marketisasi: pendidikan sebagai investasi modal manusia.

6. 21st Century Skills: berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital.

7. Peran baru: riset global, civic engagement, solusi isu-isu kemanusiaan.

8. Universitas = ruang pencarian kebenaran + pelayanan kemanusiaan.

B. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah

Program 

Kkn

Infinite

Kilas Balik

Narativ

The Series

Ramadan

Terpopuler

Terbaru

Headline

Topik Pilihan

Komunitas

Event

Lestarisiana

Fiksiana

Halo Lokal

Humaniora

Inovasi

Lyfe

Money

New World

Olahraga

Ruang Kelas

Travel Story

Video

Vox Pop

LAGI RAME!

Tentang Dua Ani yang Saya Kagumi

Mengapa Pemimpin Kita Tersandung Lidahnya?

Gaya Koboi Pak Purbaya

Mengurai Dilema Ikutan Siskamling...

Menkeu Purbaya Suntik Rp200T ke 6 Bank

Charlie Kirk dan Cermin Brutalisme di Era Modern

KAMU PASTI SUKA!

Merdeka dari Kran: Saat Hujan Mengalir, Yogyakarta Belajar Minum dari Langit

Suara dari Yogyakarta: Aspirasi Pendidikan Bermutu untuk Semua

Mahasiswa Asing di Kampus Daerah, Cerita dari Universitas Muhammadiyah Babel

Eva Wiraswati

FOLLOW

KIRIM PESAN

Mahasiswa

busy

PENDIDIKAN

MATAF Universitas Aisyiyah Yogyakarta

16 September 2025   23:20 Diperbarui: 16 September 2025   23:20 10 0 0

+

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Lihat foto

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Moderator : Gerry Katon Mahendra S. IP.M.IP

Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah

oleh Prof. Dr. Mufdlillah S.Pd., S.SiT., M.Sc

A. Definisi 

close

arrow_forward_iosBaca selengkapnya

Pause

00:00

00:47

01:16

Mute

Powered by 

GliaStudios

Darul ahdi wa syahadah adalah prinsip Muhamamdiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam untuk memberi kontribusi terbaik.

B. Cita cita Muhammadiyah 

Cita-Cita Muhammadiyah adalah mewujudkan negara Indonesia sebagai Baldatun Thayyibatun Wal Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampuna Allah.

C. Latar belakang 

=> Jawaban atas tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatism politik.

=> Perlu ada landasan teologis-ideologis bagi umat islam, khususnya Muhammadiyah dalam bernegara. 

=> Indonesia terdiri atas dasar kesepakatan (consensus nasional): Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. 

=> Menegaskan bahwa Indonesia bukan darulharb Bersama untuk hidup. atau darul kufr tetapi rumah bekerja dan beribadah

D. Tujuan utama 

1. Meneguhkan komitmen kebangsaan: menjaga Indonesia sebagai Amanah Allah.

2. Menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan: Islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI.

3. Membuktikan peran umat Islam: berkontribusi nyata dalam Pembangunan bangsa.

4. Mencegah perpecahan bangsa: memperkokoh persatuan dalam keberagaman. 

E. Prinsip - prinsip Darul Ahdi wa Syahadah

1. Menghormati kesepakatan Nasional

2. Kesaksian Iman dan Amal shalih

3. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab

4. Membangun peradaban utama

F. Harapan & Implementasi

a. Umat islam mampu memberi teladan terbaik dalam berbangsa dan bernegara.

b. Indonesia tetap tegak sebagai negara yang dalam, adil dan makmur.

c. Terwujud Masyarakat utama (khaira ummah) yang menebar rahmat dan manfaat bagi sesama

Darul Ahdi Wa Syahadah

G. Definisi

Bahwa Negara Pancasila merupakan hasil konsensus nasional (dar al-'ahdi) dan tempat pembuktian atau kesaksian (dar al-syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai (dar al-salam) menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridla Allah SWT.

H. Peran Strategis Muhammadiyah

=> Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

=> KH Ahmad Dahlan dan Nyal Walidah hingga sesudahnya mengambil peran aktif dalam usaha-usaha kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan. Kiprah Muhammadiyah tersebut melekat dengan nilai dan pandangan Islam berkemajuan yang menjadikan komitmen cinta pada tanah air sebagai salah satu wujud keislaman

I. Kedudukan Negara Pancasila

1. Muhammadiyah memandang NKRI sebagai Negara Pancasila yang lahir 17 Agustus 1945, berlandaskan falsafah luhur dan sejalan dengan ajaran Islam.

2. Esensi Pancasila selaras dengan Islam: mengesakan Allah, menjunjung kemanusiaan, menjaga persatuan, bermusyawarah dengan bijak, serta menegakkan keadilan sosial bagi semua.

3. Negara Pancasila yang berjiwa, berpikir, dan bercita-cita luhur sebagaimana Pembukaan UUD 1945, dapat diwujudkan sebagai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.

J. Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah

1. Beriman dan bertaqwa (QS AI-A'raf: 96).

2. Menjalankan fungsi kekhalifahan dan tidak membuat kerusakan di dalamnya (QS AI-Baqarah: 11, 30).

3. Melambangkan pergaulan antar komponen bangsa.

4. Beribadah dan memakmurkannya (QS Adz-Dzariyat: 56; Hud: 61).

5. Memiliki relasi hubungan dengan Allah (habluminallah) dan dengan sesama (habluminannas) yang harmonis (QS Ali Imran: 112).

K. Contoh Penerapan 

1. Muhammadiyah membangun sekolah dan universitas untuk mencerdaskan bangsa (kesaksian nyata).

2. Aktif dalam diplomasi kemanusiaan di Palestina dan Rohingya (kesaksian global).

3. Konsisten mendukung NKRI berdasarkan Pancasila (wujud penerimaan atas perjanjian nasional).

Penerapan Strategi Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth

oleh Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K

A. Era Post-Truth: Ancaman Baru Bela Negara 

informasi hoax dan disinformasi menyebar dengan cepat di era digital, memicu perpecahan sosial dan menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia. sebanyak 39% Mahasiswa Terpapar, mahasiswa terpapar paham radikal menurut penelitian lamhas RI 2024. tantangan utama: bagaimana mahasiswa menyaring informasi dan menjaga integritas bangsa di tengah arus informasi yang tidak jelas kebenarannya. 

B. Mahasiswa: Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa 

1. Agent of Change => penggerak perubahan positif dalam masyarakat dan pembangunan bangsa.

2. Iron Stock => cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

3. Kekuatan Moral => penjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan integritas bangsa.

4. Kontrol Sosial => pengawas jalannya pemerintahan dan pembangunan demokratis. 

C.Strategi Mahasiswa dalam Bela Negara di Era Post-Truth

1. Literasi Digital, saring sebelum sharing, tanggapi hoax dengan fakta, dan gunakan teknologi untuk menyebarkan narasi positif tentang Indonesia. 

2. Pendidikan Kewarganegaraan, memperkuat pendidikan kewarganegaraan dan bela negara di kampus sebagal fondasi moral dan patriotisme yang kokoh.

3. Kegiatan Sosial Budaya, aktif dalam keglatan soslal dan budaya yang mempererat persatuan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam. 

D. Kesimpulan: Mahasiswa Kunci Ketahanan Bangsa di Era Post-Truth

Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan agen peribahan yang memiliki tanggung jawab besar. Dengan kesadaran tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsardi tengah tantangan era digital.

Mari jadikan bela negara sebagai gerakan nyata di era digital demi masa depan Indonesia yang kokoh dan berdaulat!

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia

oleh Amika Wardana

A. Pendidikan Tinggi

=> Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam.

=> Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris, Oxford): pusat teologi, hukum, filsafat.

=> Fungsi awal: menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi).

Perguruan Tinggi Modern

1. Renaisans & Pencerahan: humanisme, rasionalitas, sains.

2. Model Humboldt (abad ke-19): kesatuan riset & pengajaran. kebebasan akademik.

3. Perguruan tinggi jadi instrumen negara-bangsa & modernisasi.

4. Demokratisasi akses: pendidikan jadi hak warga negara.

5. Marketisasi: pendidikan sebagai investasi modal manusia.

6. 21st Century Skills: berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital.

7. Peran baru: riset global, civic engagement, solusi isu-isu kemanusiaan.

8. Universitas = ruang pencarian kebenaran + pelayanan kemanusiaan.

B. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah

=> Muhammadiyah mendirikan perguruan tingai pertama pada tahun 1955 (Universitas Muhammadiyah Jakarta), sebagai kelanjutan komiimen pendidikan sejak berdiri tahun 1912.

=> Jaringan Luas: terdapat lebih dari 163 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA), menjadikannya jaringan PTS terbesar di Indonesia.

=> Karakteristik Utama

Mengintegrasikan Islam Berkemajuan dengan ilmu pengetahuan.

a. Menjunjung kemandirian, filantropi, dan inovasi sosial.

b. Orientasi Masa Depan Menjadi kampus berdampak:

* unggul dalam mutu akademik, riset, digitalisasi, serta melahirkan lulusan profesional berkarakter Islami dan berkomitmen pada kemanusiaan.

C. Menjadi Mahasiswa

a. Menguasai Ilmu dan Keterampilan - Mendalami bidang studi yang dipilih sekaligus mengasah keterampilan berpikir, komunikasi, dan teknologi.

b. Mengembangkan Diri - Membentuk karakter, kemandirian, dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan hidup.

c. Berpikir Kritis dan Kreatif - Belajar menganalisis masalah, menemukan solusi, serta berinovasi.

d. Mempersiapkan Karier dan Masa Depan - Menjadi bekal untuk dunia kerja, profesi, maupun pengabdian masyarakat.

e. Memberi Kontribusi pada Masyarakat - Menggunakan ilmu dan kapasitas diri untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan.

D. Menjalani Hidup sebagai Mahasiswa.

a. Akademik

Kuliah, Praktikum, Praktek Lapangan, Tugas Individu, Tugas Kelompok, Pengembangan Diri, UKM (Seni, Olahraga, Minat/Bakat), dan Bahasa Asing.

b. Non-Akademik

Rumah/Kost, Makan-Minum sehat, Transportasi, Pulsa-data, Keluarga - Kerabat - Teman, Mudik, Nongkrong, danHealing?

E. Mengembangkan Diri

- Ragam organisasi: BEM, UKM, himpunan profesi (ISMKI, HIMMI), organisasi berbasis minat-bakat (olahraga, seni, riset).

- Peran kegiatan: membangun kepemimpinan, jaringan, dan soft skills.

- Penalaran & penelitian: PKM, lomba ilmiah, konferensi mahasiswa kesehatan.

- Peluang lain? Beasiswa, magang, part-time.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun