Selain itu, dengan mendapatkan informasi mengenai konfigurasi elektron tersebut, kita dapat mengetahui sifat-sifat unsur pada suatu zat atau senyawa. Dalam menerapkan prinsip Aufbau ini, maka kita tidak terlepas dari tabel periodik, karena pada tabel periodik kita dapat melihat jumlah elektron pada suatu atom, sehingga dapat memudahkan menentukan konfigurasi elektron pada saat menggunakan prinsip Aufbau ini.Â
Kemudian pada konfigurasi elektron semua unsur, kecuali pada hidrogen dan helium, yang dimana dinyatakan dengan inti gas mulia yang dapat menunjukkan tanda kurung pada unsur gas mulia yang terdekat sebelum unsur yang dimaksud, dengan diikuti lambang subkulit-subkulit yang terisi dengan energi paling tinggi di dalam kulit atom terluar. Kemudian pada elektron dalam subkulit yang sama dengan memiliki energi yang sama juga, tapi distribusi pada ruang yang berbeda, sehingga efek perisai pada atom satu dengan yang lainya akan menjadi relatif lebih kecil, dan pada elektronnya justru lebih kuat akan ditarik ke inti jika konfigurasinya 3d5.
Nah, itu tadi merupakan penjelasan dari konfigurasi elektron beserta prinsip dan aturan yang perlu diketahui untuk menentukan konfigurasi elektron pada suatu atom.
Referensi:
Aisyah. (2013). Senyawa Organik Monofungsi: Alauddin University Press. Makassar.
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1: Erlangga. Jakarta.
Harireg. (2020). Modul Belajar Kimia untuk Kelas X Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
                     Â