Dengan kestabilan elektron tersebut dapat ditentukan oleh kekuatan ikatannya terhadap ini, maka elektron pada 2s akan memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan elektron pada 2p. Hal ini dikarenakan energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron 2p itu terikat secara lemah oleh inti. Misalnya pada atom hidrogen yang hanya memiliki satu elektron, sehingga tidak terdapat efek perisai dalam atom tersebut.
4.Aturan Hund
Jika kita menentukan susunan elektron dengan kestabilan yang besar, maka kita perlu menggunakan aturan Hund, yang dimana menyatakan bahwa susunan elektron yang paling stabil di dalam subkulit adalah susunan dengan jumlah spin paralel yang paling banyak.
5.Aturan Umum Penempatan Elektron Pada Orbital Atom
Berikut ini beberapa aturan yang perlu dilakukan untuk menempatkan elektron pada orbital atom, yaitu sebagai berikut:
a.Setiap kulit atau tingkat utama dengan bilangan kuantum n yang dimana pada n mengandung subkulit. Misalnya, jika n = 2, maka terdapat 2 subkulit dengan bilangan kuantum momentum sudut (l), yaitu 0 dan 1.
b.Setiap subkulit dengan bilangan kuantum l dengan mengandung 2l + 1 pada orbital. Misalnya, yaitu jika l = 1, maka memiliki tiga orbital p.
c.Setiap orbital dapat ditempati oleh jumlah elektron paling banyak dua elektron. Sehingga jumlah elektron paling banyak hanya dua kali jumlah orbital yang terlibat.
d.Cara cepat untuk menentukan jumlah elektron paling banyak dalam atom tersebut dengan bilangan kuantum utama (n) adalah dengan menggunakan rumus 2n2.
6.Prinsip Pengisian Elektron (Prinsip Aufbau)
Mengenai prinsip Aufbau ini, kata “Aufbau” berasal dari Jerman, yang berarti membangun. Prinsip Aufbau ini menyatakan bahwa jika proton ditambahkan secara satu per satu ke dalam inti atom untuk membentuk suatu unsur, maka elektron juga ditambahkan ke orbital-orbital atomnya dengan cara yang sama. Dengan menggunakan prinsip Aufbau ini, kita mendapatkan sebuah informasi yang terperinci menggunakan konfigurasi elektron pada unsur-unsur suatu zat dalam keadaan yang mendasar.