Mohon tunggu...
ayuduwi susilawati
ayuduwi susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN jakarta

hobi saya berolahraga, menulis, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ketika Bahasa Beradaptasi: Dunia Baru Berkomunikasi

3 Juni 2025   14:50 Diperbarui: 3 Juni 2025   14:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa asing era Globalisasi

Bagaimana Globalisasi dan Teknologi Mengubah Cara Kita Berbicara?

Pernah tidak, kamu tidak sadar pakai istilah Bahasa asing di obrolam sehari-hari? Ternyata, ini salah satu cara Bahasa asing beradaptasi di Era Digital!

    Bahasa asing bukan hanya soal Pelajaran di sekolah atau kebutuhan untuk liburan ke luar negeri. Di era digital ini, bahasa asing berubah menjadi sesuatu yang lebih cair dan fleksibel. Tidak jarang, kita pakai istilah Bahasa asing di percakapan sehari-hari tanpa sadar. Nah, gimana sih sebenarnya bahasa asing beradaptasi dengan dunia yang terus berubah ini? Yuk, kita bahas!

Ketika Teknologi Jadi Guru Bahasa Asing Kita

   teknologi punya peran besar dalam membuat bahasa asing menjadi lebih mudah diakses. Misalnya, aplikasi seperti Google Translate sudah menjadai seperti sahabat kita untuk menerjemahkan kata atau kalimat hanya dalam hitungan detik. Belum lagi ada AI canggih yang bisa bikin subtitle otomatis atau bahkan menjadi asisten virtual berbahsa asing.

   Tapi, kemudahan ini juga punya sisi lain. Ada yang bilang kalau teknologi adalah alasan kita menjadi malas berbahasa. " Toh, ada aplikasi," kata Sebagian orang. Padahal, aplikasi tidak selalu mengerti konteks, buktinya kamu pernah tidak menemukan terjemahan yang justru buat kamu bingung karena tidak sesuai maksudnya? Nah, itulah kenapa belajar bahasa tetap penting.

Saat Bahasa Lokal dan Asing Bertemu

   Globalisasi bikin budaya dan bahasa makin sering bercampur. Contoh simple, lihat saja istilah seperti "weekend," "meeting," atau "deadline," yang sering kita pakai di Indonesia. Istilah-istilah ini awalnya dari bahasa inggris, tapi sekarang sudah menjadi bagian dari obrolan sehari-hari.

   Tidak hanya itu, bahasa asing juga banyak dipengaruhi budaya lokal. Misalnya, di Indonesia ada trend memakai bahasa yang dicampur seperti " let's makan dulu." Terdengar lucu bukan? Hal ini menunjukan kalau bahasa tidak kaku dan selalu bisa beradaptasi.

Bahasa Asing: Bukan sekedar Kata, Tapi Kesempatan

   Adaptasi bahasa asing ini tentunya memiliki tantangan. Salah satunya, ada resiko kehilangan makna asli atau budaya lokal yang tergerus. Tapi di sisi lain, ini juga akan menjadi peluang untuk menciptakan cara komunikasi baru yang lebih inklusif dan relevan.

   Misalnya, kita menjadi lebih mudah berkerja sama dengan orang-orang dari berbagai negara. Mau meeting sama tim dari belahan dunia?  Tinggal aktifkan platform video call dan semua menjadi lebih praktis. Bahasa asing dalam hal ini, menjadi kunci utama.

Kenapa Kita Harus Terus Belajar Bahasa?

   Saat ini bahasa asing bukan hanya soal hafalan tata bahasa atau kosakata. Lebih dari itu, ini soal bagaimana kita bisa memakainya untuk beradaptasi dengan dunia modern yang serba cepat. Jadi, yuk terus belajar dan eksplorasi bahasa asing, agar kita tidak hanya mengikuti arus tapi juga menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.

"Di era digital, bahasa asing bukan lagi batasan, melainkan pintu menuju kolaborasi global."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun