Di era globalisasi, kemampuan menulis dalam bahasa Inggris semakin dibutuhkan, baik untuk pendidikan, penelitian, maupun pekerjaan. Namun, banyak orang masih menghadapi kendala, seperti kesalahan tata bahasa, keterbatasan kosakata, atau kesulitan dalam menerjemahkan ide dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Oleh karena itu, di era globalisasi ini ada banyak aplikasi yang hadir berbasis kecerdasan buatan yang mampu membantu proses menulis menjadi lebih cepat dan efisien. Dua aplikasi berikut adalah yang paling sering dipakai, yakni Grammarly AI dan DeepL AI. Keduanya sama-sama memanfaatkan teknologi pengolahan bahasa alami, tetapi dengan fungsi utama yang berbeda, yakni Grammarly fokus pada perbaikan tulisan, sementara DeepL fokus pada penerjemahan.
Grammarly AI dirancang sebagai asisten menulis cerdas yang memeriksa grammar, spelling, tanda baca, hingga gaya bahasa. Aplikasi ini sangat berguna bagi mereka yang sudah menulis dalam bahasa Inggris, tetapi ingin memastikan teksnya rapi, jelas, dan bebas dari kesalahan. Bahkan di versi premiumnya, Grammarly menyediakan fitur pendeteksi plagiarisme yang relevan untuk kebutuhan akademik. Sementara itu, DeepL AI dikenal sebagai aplikasi penerjemah terbaik karena hasil terjemahannya lebih natural dan mendekati gaya penulisan manusia. Bagi penulis yang menulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain lalu ingin mengubahnya ke bahasa Inggris, DeepL menjadi pilihan yang efektif.
Contoh sederhana yang dapat dilihat adalah ketika kita menulis kalimat dalam bahasa Indonesia: “Pemerintah Indonesia berusaha mengembangkan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.” Jika diterjemahkan dengan DeepL AI, hasilnya adalah: “The Indonesian government is striving to develop renewable energy to reduce dependence on fossil fuels.” Terjemahan ini sudah benar secara makna, tetapi setelah diperiksa dengan Grammarly AI, muncul saran untuk memperbaiki gaya bahasa agar lebih akademis: “The Indonesian government is working to develop renewable energy sources to reduce its dependence on fossil fuels.” Kombinasi ini menunjukkan bahwa penggunaan kedua aplikasi secara bersamaan dapat menghasilkan teks bahasa Inggris yang lebih tepat dan akurat.
Perbedaan fungsi keduanya justru membuat Grammarly AI dan DeepL AI saling melengkapi. DeepL mempermudah pengguna dalam menerjemahkan gagasan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dengan hasil yang alami. Setelah itu, Grammarly membantu memperindah tulisan tersebut agar sesuai dengan standar tata bahasa dan gaya penulisan yang diinginkan. Dengan demikian, pemanfaatan keduanya sekaligus tidak hanya mempercepat proses menulis, tetapi juga meningkatkan kualitas hasil akhir.
Pada akhirnya, keputusan untuk memilih antara Grammarly AI dan DeepL AI tergantung pada kebutuhan pengguna. Jika tujuannya untuk memperbaiki tulisan bahasa Inggris yang sudah ada, Grammarly adalah pilihan yang tepat. Namun, jika ingin menerjemahkan teks dari bahasa lain ke bahasa Inggris, DeepL lebih unggul.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI