Untuk menjalankan komitmen itu ada berbagai cara yang dilakukan Danone Indonesia melalui Danone-Aqua dalam menjalankan komitmen berkelanjutan.
“Salah satunya melalui keterlibatan aktif dalam upaya pengelolaan sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terintegrasi dari mulai hulu hingga hilir di seluruh wilayah operasionalnya, termasuk di Klaten, Jawa Tengah,” paparnya.
Dikatakan bahwa sebagai salah satu anggota Koalisi Air Indonesia, pihak PT. Tirta Investama aktif melakukan penata layanan air dan pengelolaan sumber daya air di Daerah Aliran Sungia ( DAS ).
“Kami sadar bahwa mendorong upaya keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat.
Usaha ini juga mendukung pertumbuhan perekonomian lokal lewat berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat,”ungkapnya.
Komitmen Danone-Aqua dalam mengelola sumber daya air di sub DAS Pusur kata Rama diwujudkan melalui serangkaian upaya kolaboratif yang terintegrasi mulai dari hulu,
tengah hingga hilir Sungai Pusur.
“Di hulu DAS Pusur, Danone-Aqua dan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) yang merupakan bagian dari Pusur Institute telah menanam 141.041 pohon lebih jenis mahoni, suren, sengon, cengkih, durian, dan kakao” ujarnya.
Bersama masyarakat lanjut Rama pihak Danone-AQUA juga membudidayakan 1.500 bibit kopi di Desa Sangup dan 2.000 bibit di Desa Mriyan sekaligus memproduksi Kopi Merapi Lestari. Selain kopi, Danone-Aqua juga mengembangkan bisnis anggrek, teh lokal, jahe merah, dan jahe putih.
“Hasil panen berbagai tanaman tersebut biasanya dijual sehingga menambah pendapatan masyarakat setempat. Sebagian tanaman bisa menjadi investasi di masa depan karena baru bisa berbunga dalam beberapa tahun ke depan, seperti bunga anggrek.” katanya.
Di akhir penyampaian dihadapan pengurus MUI Klaten, wilayah tengah DAS Pusur, Danone-Aqua bersama Gita Pertiwi dan sejumlah anggota Pusur Institute lainnya mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan dengan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia.
Upaya ini dilakukan untuk menekan dampak pencemaran air sungai.
Mereka juga menanam tanaman keras, seperti avokad dan lemon California, di Desa Sudimoro untuk menjaga kualitas air sekaligus mencegah potensi bencana alam di wilayah tengah DAS Pusur.