Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - The Truth Will Set You Free

Write what I feel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Strategi Sukses Pendidikan Matematika Singapura

12 Februari 2024   22:46 Diperbarui: 13 Februari 2024   03:59 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak Singapura sedang mengerjakan soal matematika. Foto: GETTY IMAGES/BBC INDONESIA via KOMPAS.com

Singapura tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global dalam sektor pendidikan. Negara berpenduduk  enam juta jiwa ini kembali menjadi negara Asia yang berhasil  mendominasi hasil survei PISA oleh  OECD.    OECD atau The Organization for Economic Co-operation and Development adalah sebuah organisasi yang eksis sejak tahun 1961 dan kini berjumlah 38 negara dengan tujuan sebagai front persatuan bagi negara-negara untuk berbagi dan berkolaborasi mencari solusi atas masalah-masalah Ekonomi dan pembangunan.

Singapura menempati peringkat teratas dalam matematika, membaca, dan sains berdasarkan hasil survei terbaru dari Programme for International Student Assessment (PISA) yang dirilis pada 2022. Hal ini sangat membanggakan bagi negara itu karena meskipun diterpa Covid-19 seperti  negara-negara lain, nyatanya singapura tetap bisa mempertahankan kualitas Pendidikan.

Source: https://www.todayonline.com
Source: https://www.todayonline.com

Pandemi telah mendorong berkembangnya inovasi digital di sekolah-sekolah Singapura. Perubahan jangka panjang terlihat dalam kurikulum dan pedagogi yang semakin mengintegrasikan teknologi digital. Inisiatif digital, baik dari guru maupun sekolah, didorong oleh otonomi yang diberikan oleh kementerian. Kementrian Pendidikan Singapura juga memprioritaskan pemanfaatan teknologi dalam perencanaan pendidikan, yang tercermin dalam penggunaan analitik data  oleh guru untuk menilai kemajuan siswa. Pemanfaatan teknologi kreatif lainnya juga mulai muncul, seperti gamifikasi dan augmented reality, untuk meningkatkan pembelajaran siswa dalam berbagai mata pelajaran. Hal ini terbukti berjalan dengan baik.

Source : Freepik.com
Source : Freepik.com

Lalu apa rahasia negara Singapura terus mempertahankan dominasinya sebagai negara dengan penguasaan Matematika yang kini bahkan telah mengalahkan Amerika dan Inggris sebagai negara maju yang telah lebih dahulu unggul dalam pengetahuan dan teknologi?

Para ahli sepakat bahwa kesuksesan siswa Singapura dalam matematika dapat dilihat pada pendekatan kurikulum yang menekankan penguasaan mendalam terhadap materi. Salah satu kuncinya adalah Sistem Kurikulum Spiral. Kurikulum Spiral sendiri adalah suatu metode pengajaran yang sering dikaitkan dengan psikolog Amerika dan ahli teori kognitif Jerome Bruner. Pendekatan ini melibatkan penyajian berulang ide-ide dasar di seluruh kurikulum, dengan tingkat kesulitan yang bertambah atau kompleksitas yang meningkat dari pelajaran ke pelajaran, yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman sebelumnya serta memperdalam pembelajaran. Itulah sebabnya setiap level para siswa akan belajar hal yang berulang di kelas-kelas selanjutnya sehingga mereka tidak hanya mengerti tetapi mahir.

Berbeda dengan pendekatan pada negara-negara lain yang sering kali menekankan latihan dan hafalan keterampilan yang berbeda setiap tahunnya, pendekatan di Singapura lebih berfokus pada pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep terbatas setiap tahunnya. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya menguasai materi secara teoritis, tetapi juga memahaminya dengan baik sehingga mereka dapat menerapkannya dengan baik dalam situasi nyata, bukan hanya untuk ujian.

Source: Dok Pribadi - Materi soal cerita Volume kelas 6
Source: Dok Pribadi - Materi soal cerita Volume kelas 6

Pendekatan ini membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi, bukan hanya mengandalkan hafalan semata. Selain itu, pendekatan ini juga membantu siswa untuk mempertahankan konsep-konsep penting dalam jangka panjang, sehingga mereka lebih sedikit kemungkinannya untuk melupakan materi di antara pembelajaran di tingkat kelas yang berbeda. Ilustrasi di atas menggambarkan salah satu soal cerita kelas 6 mengenai topik volume bangun ruang. Nampak soal lebih tertuju kepada analisis berpikir kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun