Kelas Teknik Penulisan Ilmiah pagi itu begitu berbeda ketika ibu dosen memperkenalkan sebuah misi baru yang harus diselesaikan agar bisa lulus dari kelasnya. Saat itu sebagai mahasiswa baru yang “masih”sangat rajin, saya begitu antusias akan tugas ini. Tapi semakin kesini agak pusing juga untuk menggugurkan kewajiban itu.
Misi itu saya sebut “Kejar Setoran Kompasiana”.
Mengapa demikian? Oke, tugas ini sebenarnya sangat mudah jika kita adalah orang yang sangat senang menulis. Ibu dosen saya, Bu Ijul (kompasioner juga), mewajbkan kami untuk mulai menulis di Kompasiana. Beliau meminta kami untuk menuliskan minimal 32 tulisan dalam satu semester yang kalau dihitung-hitung masa aktifnya sekitar 5 bulan. Memang 32 tulisan itu tidak banyak untuk dipenuhi dalam jangka waktu sekian. Bahkan kami diberikan kebebasan untuk menulis tentang apapun. Tapi yaaa, berhubung saya sering ongot-ingotan dan malasnya minta ampun, saya masih kelimpungan sendiri mendekati deadline.
Saya memang bukan seseorang yang sangat jago dalam hal menulis, jadi saya sering kesulitan sendiri untuk mencurahkan apa isi otak. Selain itu, masalah inspirasi sering mengganggu manakala tidak ada hal yang ingn saya curahkan. Inspirasi ini menjadi sangat berpengaruh pada mood saya untuk menulis. Biasanya sih, saya langsung menyerah begitu saja ketika tidak ada rasa untuk menuang gagasan dalam tulisan. Tapi ketika saya mood sekali untuk menulis, saya bisa menuliskan beberapa pemikiran sekaligus. Tapi sayangnya itu jaraaang sekali. Bahkan seringkali ada pikiran bahwa tulisan yang akan saya publish ini sangatlah tidak layak untuk dibaca dan disebarluaskan dalam situs sekelas Kompasiana.
Untungnya mendekati deadline(Minggu, 16 Januari 2010) ini, hutang tulisan saya gak begitu banyak. Tapi sayangnya, saya samasekali tdak punya inspirasi apa yang akan saya tuliskan. Ini benar-benar berbahaya. Saya berharap saya bisa memenuhi kewajiban saya ini karena ini menyangkut hidup dan mati saya di kelas teknik penulisan ilmiah. Ada yang bisa membantu saya??