Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbeda Pandangan Itu Biasa, Jangan Baper dan "Unfriend" Ya

10 Agustus 2018   20:02 Diperbarui: 10 Agustus 2018   20:09 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja hitungan menit,jam dan bahkan hanya 1 hari sejak di umumkannya Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi dan Prabowo dalam pesta demokrasi 2019 akan datang,timeline di dunia maya sudah  menuai begitu banyak reaksi publik. Reaksi masyarakat ada yang menanggapinya secara serius, biasa biasa saja dan bahkan santai baik  itu berupa status,meme meme politik,komentar ataupun humor politik .

Dinamika pemilihan calon wakil presiden kali ini memang bak menonton pertandingan bola  yang ditunggu tunggu oleh penontonnya (dalam hal ini rakyat Indonesia) mulai sejak pagi hingga tengah malam. Masyarakat juga seakan sedang menikmati tontonan dengan  hidangan menu isu tentang pemimpin-pemimpin atau calon-calonnya yang sudah digadang gadang sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesta demokrasi,sebenarnya pilihan politik berbeda itu hal yang sangat biasa, tapi menjadi tidak biasa jika sampai meretakkan hubungan kita sebagai saudara sebangsa yang sebenarnya hati nurani kita sendiri menginginkan keutuhan negeri ini.

Ungkapan berbagai status netizen di sosial media yang menyatakan ekpresi kekecewaan telah banyak kehilangan teman di friend list nya akibat saling meng un-friend/meng-unfollow  hanya karena memiliki pandangan dan suara yang berbeda menjadi sangat miris jika kita menilik lagi cita cita luhur pejuang bangsa dan nilai nilai pancasila yaitu "Persatuan Indonesia".

Intinya, apapun pilihan suara kita, Jangan pernah BAPER dan jangan dibawa ke dalam hati !!!  biasanya dengan kondisi tertentu justru disinilah tingkat kedewasaan dan cara pandang kita di uji dalam menyikapi suatu hal.

Dari kacamata psikologi, orang yang mudah bereaksi karena terpancing secara emosional alias Baper dikategorikan sebagai "highly sensitive person".
Psikolog dan penulis buku The Highly Sensitive Person, Dr. Elaine Aron (1997) mendefinisikan highly sensitive person sebagai orang yang memiliki kesadaran terhadap hal-hal kecil di sekelilingnya dan lebih mudah kewalahan saat berada di lingkungan yang sangat menstimulasi indranya serta merasa tidak nyaman saat sesuatu berjalan diluar kendalinya.

Orang yang baper alias highly sensitive person biasanya membuat dirinya sebagai sentral atensi dan lebih sensitif. Orang "baper" akan merelasikan tragedi yang dialami orang lain dengan kehidupannya sendiri dan membawa situasi emosional ini lebih jauh daripada seorang yang empati.

So, jika pilihan kita berbeda jangan saling Baper dan Unfriend loh ya . Dibawa rileks saja dan ga perlu tegang dalam sebuah pesta demokrasi ,  mungkin serileks kutipan humor politik versi para jombloers berikut ini yang bisa kita petik hikmahnya :

Jokowi
Walau punya 10 calon pasangan dan 1 calon yang dicintai sepenuh hati tapi kalau tidak direstui keluarga ,tak bisa juga menyatu dan akhirnya tunduk pada pilihan keluarga.

Prabowo
Ada 2 orang yang direstui orang tua,tetapi ternyata 1 orang  memilih untuk tidak membersamai langkah.Ketika undangan sudah mulai disebar,ada 1 orang lagi datang membawa senyum memikat dan ketika janur kuning siap dikembangkan.

SBY
Punya modal ganteng,gagah,pintar,kaya,dan memikat saja kalau belum jodoh tak kan bisa di paksa. Ditinggal pas lagi sayang sayangnya,karena pada dasarnya pasangan hidup itu butuh "Kepastian".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun