Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Muhammad Zohri, Sang Juara Dunia yang Jauh dari Sorotan

12 Juli 2018   14:32 Diperbarui: 13 Juli 2018   00:31 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Namanya dipanggil dan menjadi finalis terakhir saat memasuki arena pertandingan, Lalu Muhammad Zohri, satu satunya atlet yang mewakili Indonesia dalam kejuaraan Dunia Lari 100 meter Putra U20 IAAF, di Tampere, Finlandia, Rabu (11/07/2018).

Melalui video yang saya tonton melalui You tube, saya melihat Zohri memasuki arena dengan wajah tenang dan penuh percaya diri, walaupun dirinya jauh dari perbincangan sang komentator dan sorotan kamera sejak awal pertandingan. 

Padahal untuk urusan prestasi tak perlu di ragukan lagi kemampuan seorang Zohri, atlet muda berasal dari Nusa Tenggara Barat  yang telah mengukir prestasi tingkat Asia sebagai juara lari 100 meter U-20 pada awal tahun lalu.

Dengan bekal percaya diri dalam babak penyisihan pada Selasa lalu dengan catatan waktu 10,30 detik  dan  urutan kedua pada semifinal dengan perolehan waktu 10,24 detik, membuat langkah Zohri sepertinya semakin mantap dalam Final kali ini. Nama tenar dunia yaitu Duo favorit Sprinter Amerika " Eric Harrison" dan "Anthony Schwartz" pun menjadi saingan terberatnya kali ini yang memiliki catatan prestasi diatas dirinya.

Sorotan kamera seakan tak pernah lepas dari sprinter favorit sang komentator dan sampai akhirnya pertandingan pun dimulai, ke 8 finalis berlari begitu cepat dalam hitungan detik dan sejarah pun terjadi, Zohri menjadi terdepan dengan catatan waktu 10.18 detik mengungguli duo sprinter Amerika yang berada pada posisi ke 2 dan 3 dengan waktu masing masing 10.22 detik.

Sorotan kamera tak henti masih tertuju pada sang Duo favorit amerika yang seakan masih tak percaya dengan kekalahannya, sampai kemudian nama Indonesia pun membahana dan  Zohri menjadi pemenang sekaligus menjadi pengukir sejarah bagi dunia atletik Indonesia. 

Catatan waktu Zohri di Kejuaraan Dunia Junior itu sekaligus menjadi catatan terbaiknya sejauh ini. Selain itu, ia hanya berjarak 0,01 detik dari sprinter Indonesia Suryo Agung Wibowo sebagai pemegang rekor catatan waktu di Asia Tenggara.

Haru dan bangga!!!  Itulah perasaan yang berkecamuk dalam diri saya, saat menyaksikan Zohri seorang anak muda 18 tahun , yang mampu meninggikan nama Indonesia di gelanggang dunia.

Menjadi yang tak diperhitungkan  dan jauh dari sorotan saat menjelang pertandingan, membuat kita belajar dari sosok Zohri sang juara  untuk memotivasi kita dalam proses menuju sebuah keberhasilan.Tetap fokus, bekerja keras, bersikap tenang, berlarilah saja dan jaga fokus menuju garis finish. Tidak perlu menengok kanan dan kiri ke arah pelari lain,apalagi mendengarkan mereka yang tidak ikut berlari !!!

Energi kita sangat terbatas dan ada baiknya selalu kita pakai dan fokuskan untuk meraih setiap impian dan masa depan yang cemerlang. Secermerlang setiap insan generasi bangsa mendukung Zohri Zohri lainnya dalam ajang Asian Games 2018 .

Ayo kita dukung Asian Games 2018 dan nama Indonesia pun membahana. Optimis!!!

Love, Ayu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun