Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indahnya Seni Ilusi Karya Yayoi Kusama

14 Juni 2018   14:19 Diperbarui: 14 Juni 2018   17:35 2809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak cara menerjemahkan keindahan alam semesta. Salah satunya adalah melalui karya seni. Bila Anda gemar dengan karya kreatif penuh estetika, berkunjung ke museum MACAN yang terletak di AKR Tower, Kebon Jeruk, Jakarta dapat menjadi agenda wajib untuk mengisi liburan.

MACAN yang merupakan singkatan dari Modern And Contemporary Art in Nusantara, saat ini sedang menyelenggarakan pameran spesial yang dimulai pada 12 Mei hingga 9 September 2018. Kali ini, seniman asal Negeri Sakura bernama Yayoi Kusama menyapa masyarakat Indonesia dengan karyanya yang eksektrik dan unik.

Sekilas mengenai karir sang seniman yang fenomenal, Yayoi Kusama adalah perempuan kelahiran Matsumoto tahun 1929. Sejak kecil, ia sering mengalami halusinasi dari objek-objek yang dilihatnya. Pandangan yang terganggu itu ia curahkan dalam karya kreatif di mana justru memunculkan ikon kreasi dari seorang Yayoi Kusama. Kreasi seni yang seolah-olah menyatu dengan dirinya adalah ciri khasnya.

Yayoi Kusama (styl.id)
Yayoi Kusama (styl.id)
Meskipun pilihan karir sebagai seniman profesional ditentang oleh orang tuanya, dengan gigih Kusama terus berkarya dan berjuang memperkenalkan kreasi pada sejumlah pameran lokal keliling Jepang. Menjelang tahun 1960-an, Kusama pindah ke Amerika Serikat di mana ia merasa lebih mendapat kebebasan dalam menghasilkan karya artistik.

Tahun 1959, lukisan jaring yang menjadi salah satu ciptaan ikonik dari dirinya berhasil dipamerkan pertama kali di Nova Gallery, Boston. Setelah itu, karya-karya Kusama mulai dikenal para penggemar seni melalui ajang pameran bergengsi di Amerika dan Eropa hingga kreasinya laku terjual. Karya Kusama cukup beragam mulai dari lukisan, patung, video, hingga ruang instalasi seni dengan budaya pop global.

Bertajuk "Life is The Heart of a Rainbow", apa saja karya Kusama yang dipamerkan di museum MACAN Jakarta? Di muka pintu masuk museum, Anda akan disambut oleh "Great Gigantic Pumpkin", instalasi "Dots Obsession" yang keduanya berwarna kuning berhias polkadot, dan bunga polkadot berkaki empat "Flowers That Bloom at Midnight".

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Masuk ke area dalam museum, Anda dapat berdiri di antara ribuan bola-bola stainless steel di mana seluruh bola tersebut saling bersinergi memantulkan bayangan wajah. Oleh sebab itu, karya eksentrik ini diberi nama "Narciscus Garden." Jangan lupa tersenyum atau pasang aksi unik agar wajah Anda di setiap permukaan bola tampak menarik saat berfoto!

Selanjutnya, Anda akan bertemu dengan lukisan dan patung berhias "Infinity Nets" yang merupakan karya awal Kusama pada tahun 1940-an. Jaring tak berujung ini terinspirasi dari pengalaman pribadi sang seniman ketika pindah dari Jepang ke Amerika Serikat. Pesawatnya melintas di atas Samudera Pasifik, ia menyaksikan keindahan gelombang samudera. Pengalaman tersebut diterjemahkannya dalam kreasi jaring.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Masih dalam area lukisan jejaring tak berujung, terdapat ruang dengan tayangan video dan foto-foto bertema "Body and Performances". Karya-karya ini adalah yang diciptakannya saat ia tinggal di Amerika Serikat. Karya tersebut merupakan sentimen dari sang seniman terhadap isu-isu politik dan sosial yag terjadi di negeri Paman Sam pada tahun 1960-1970.

Kembali ke Negeri Sakura tahun 1973, Kusama melanjutkan dan mengembangkan motif-motif yang menjadi ciri khasnya, seperti polkadot, bunga, dan labu dalam berbagai karya seni skala besar. Ciptaanya pada periode ini turut bisa dinikmati di museum MACAN, seperti patung dari serat sintetik yang berjudul "Pollen" alias serbuk sari dengan motif polkadot warna kuning. 

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Selanjutnya masuk ke ruang instalasi "The Spirits of The Pumkins Decended Into The Heavens". Ada maksud dari nama ruang ini. Kusama menyuguhkan pemandangan labu kuning polkadot dengan teknik pencerminan di setiap sisi sehingga labu-labu tersebut tampak berjajar mulai dari kiri, dan kanan ruang instalasi yang tak berujung hingga naik ke langit-laingit. Jenius!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun