Akhirnya, setelah pelaksanaan ibadah sholat Jumat, rombongan tiba dengan selamat. Alhamdulillah disambut hujan gerimis yang tiba-tiba turun.
Allahumma shoyyiban nafi'anÂ
 “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat“
Hujan pun mewarnai perjumpaan kami. Saya mencium tangan saudari ibu dan memeluk hangat. Sebuah rasa kasih telah menembus batas waktu dan perasaan asing.Â
Ini adalah kali kedua perjumpaan saya dengan saudari ibu, namun menjadi yang pertama untuk adik dan sang istri.Â
Tak terasa menit berganti jam. Mendung masih bergelayut namun gerimis mulai mereda.
Meski jalan beraspal tampak basah, tidak menyurutkan niat kami berziarah ke makam ibu. Jaraknya tidak jauh, hanya sekitar sepuluh menit dengan berjalan kaki.
Kami agak kaget saat tiba di sana. Sedikit genangan air agak menyulitkan untuk duduk berkumpul. Kami berbesar hati, semua atas kehendak Allah SWT.
Tetapi baru saja akan membaca ayat suci alquran, tanpa dinyana, tanpa diduga, seketika hujan deras tumpah bak air mata kerinduan. Seolah ia mewakili perasaan ibu dari alam sana.Â
Diambillah keputusan, membaca surah Yasin, doa, dan tahlil akan dilanjutkan di dalam masjid yang berada tepat di sisi komplek makam.