Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bolehkah Remaja (Banyak) Membaca Cerita Fiksi?

20 Mei 2022   15:14 Diperbarui: 20 Mei 2022   15:42 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: https://pin.it/5tGbuH8|Pinterest

Hmm, apakah itu benar? Waktu pun kembali berlalu. 

Sebagai seorang ibu, yang sudah saya lakukan untuk mengatasi hal ini adalah memberi tugas agar sulung kami menyimak ulasan tentang remaja, dari konselor 1%. Mulai dari permasalahan yang biasa dihadapi, pola perkembangan, sampai solusi terbaik. Satu video setiap hari. 

Foto: dokpri
Foto: dokpri

Selain mencatat ringkasan dari tayangan You Tube tersebut, sulung kami juga wajib menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri, apa yang tertangkap oleh pemahamannya.

Dan ternyata, langkah ini belum memberikan sebuah hasil yang ideal. 

Si sulung bukannya menjadi bersemangat seperti yang saya harapkan. Justru, saya merasa kalau ia membutuhkan uluran tangan lebih jauh lagi. 

Introspeksi

Akhirnya saya mulai melakukan introspeksi, menanyai diri sendiri. Apakah saya sudah bersikap terlalu keras selama ini? 

Seorang ibu yang "perasa" seperti saya, mungkin selalu memantau dan mengawasi setiap perkembangan dan gerak-gerik anak-anaknya. Tidak peduli prestasi yang ditunjukkan sudah memuaskan hati, saya terus memberikan arahan demi arahan. 

Selain membiasakan anak-anak melakukan segala sesuatunya secara terjadwal, ada kalanya saya juga memberlakukan pola hukuman saat mereka melakukan kesalahan.

Contoh: 

Saat mereka menunda waktu makan atau sholat secara berulang, maka mereka tidak diperbolehkan bermain gawai selama tiga hari sampai seminggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun