Sudah satu minggu betinanya jatuh sakit, dan dia pernah mendengar air dalam kantong semar sebenarnya adalahobat.Â
Banyak penelitian dan ekplorasi dilakukan ahli botani mencatat kantong, batang dan akar tumbuhan ini bermanfaat bagi manusia.Â
Siput jantan berpikir beberapa lama, kemanakah ia akan membawa betinanya agar bisa sembuh seperti sedia kala? Kasihan anak-anak mereka yang masih kecil-kecil, hanya bisa bersembunyi di balik daun-daun basah, sambil mengharapkan ibunya akan segera sembuh. Mereka bisa bermain bersama-sama lagi.
Apalah arti sebuah sumpah, jika aku dan anak-anak kami akan menderita nantinya. Mungkin aku harus menghilangkan rasa benci ini, dan mengakui keunggulan kantong semar apapun itu. Demikian siput jantan bergumam.
Maka dengan hati yang bulat, diputuskannya untuk mengunjungi kantong semar yang tumbuh rimbun di bagian sana.Â
Dengan wajah santun, diutarakannya maksud kedatangannya. Dia juga mengatakan rela mati asalkan pasangannya dan anak-anak mereka dapat terus merasakan hidup.
Tak terasa Dewi kantong semar menitikkan air matanya, pertanda turut merasakan kesedihan siput jantan dengan segala keharuan.
"Jangan khawatir, Tuan Siput. Kau boleh mengambil air dalam kantongku. Air yang belum berevolusi, tidak akan menahanmu di sini."
Siput jantan terperangah. Sedikit rasa tak percaya tumbuhan pemangsa seperti kantong semar akan mengabulkan permintaannya hari ini.Â
Kota Kayu, 30 April 2022
Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana