Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kiat Mewujudkan Kesehatan Mental Ibu di Tengah Keluarga

30 Maret 2022   05:04 Diperbarui: 3 April 2022   15:35 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi depresi pada ibu (sumber gambar dari lifestyle.kompas.com)

Sebaiknya, kita mulai mencermati apa saja tanda-tanda gangguan kesehatan mental tersebut. Apakah terdapat dalam diri kita atau orang yang kita sayangi.

  1. Adanya perubahan mood/perasaan hati yang tidak jelas pencetusnya, berlebihan dan sulit dikontrol. Seperti: sedih, marah, takut, cemas, mudah merasa tersinggung. Tidak termasuk rasa sedih karena adanya kerabat yang meninggal dunia, ya. Kesedihan seperti ini dapat dipahami sebagai kesedihan yang normal dan beralasan. Tetapi jangan lupa untuk mengontrolnya untuk menghindari rentetan akibat yang bersifat negatip
  2. Menurunnya fungsi kognitif seperti sulit berpikir jernih, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan sulit mengambil keputusan. Pada akhirnya penderita juga bisa mengalami paranoid, delusi, atau halusinasi
  3. Adanya gangguan perilaku seperti cepat merasa lelah, kehilangan semangat hidup, tidak dapat merasakan kesenangan hidup (anhedonia), termasuk tidak dapat menikmati hubungan seksual, tertekan, gugup, agresif, stres (burnout) yang berujung pada kehilangan minat terhadap pekerjaan serta menurunkan performa kerja itu sendiri
  4. Mengalami gangguan tidur (insomnia). Baik susah tidur, terlalu banyak tidur, atau tidak dapat tidur sama sekali. Tidak heran penderita gangguan kesehatan mental juga sering terlihat kurang berenergi dan tidak produktif dalam beraktivitas
  5. Mengalami gangguan makan (stress eating). Gangguan ini meliputi tidak nafsu makan yang dapat berakibat kekurangan gizi kronis; dan makan secara berlebihan yang diikuti usaha menghindari kenaikan berat badan (bulimia). Keduanya potensial mengancam nyawa penderita
  6. Menarik diri dari lingkungan sosial yang diawali kesulitan berinteraksi/beradaptasi dengan orang lain. Penderita bisa tiba-tiba memutus hubungan dengan keluarga dan teman-temannya 

Nah, setelah kita memahami beberapa tanda tersebut, apa yang sebaiknya dilakukan?

Tentang hal ini, silahkan kunjungi artikel Re Ayudya, seorang pemerhati psikologi dan pendidikan, berjudul Pentingnya Kesehatan Mental Seorang Ibu

Peran ibu dalam keluarga

Begitu besar dan berpengaruhnya peran seorang ibu dalam keluarga sehingga dikatakan jika baik wanita, maka baiklah negaranya. Sebaliknya, jika buruk wanita, maka buruk pula negaranya.

Artinya peran sebagai pendidik, pemberi semangat, motivasi dan teladan ada pada ibu. 

Ia bukan sekedar melahirkan anak secara biologis, tetapi juga "melahirkan" calon manusia unggul yang kelak menjadi penentu masa depan negaranya.


Seorang ibu yang sehat secara fisik dan mental, akan sangat siap berkontribusi mengurus keluarganya dengan baik. Mulai dari menyiapkan menu makanan sehat, menciptakan suasana rumah yang bersih dan nyaman, mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya, bahkan di saat keluarganya jatuh sakit. 

Bayangkan bila seorang ibu mengalami kelelahan mental, tekanan, dan gangguan kecemasan yang tidak terkontrol. Maka peran dan tugasnya tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Keluarganya akan menjadi berantakan dan kehilangan arah.

Lalu, kiat apa yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan kesehatan mental ibu di tengah keluarga? 

Perlu diingat bahwa keluarga dan masyarakat adalah lingkungan paling ideal dalam hal ini.

Apa yang paling dibutuhkan ibu dalam membentuk suasana hatinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun