Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bunda Roselina Tjiptadinata, Bunga Penuh Inspirasi bagi Saya

14 September 2021   06:36 Diperbarui: 14 September 2021   06:42 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bunga penuh inspirasi (foto: p4.wallpaperbetter.com)

Bunda Roselina Tjiptadinata adalah istri dari Pak Tjiptadinata Effendi. Mereka berdua merupakan penutur senior di blog Kompasiana ini. Terhitung  sejak februari 2013 sudah bergabung. 

Pak Tjipta, demikian saya menyapa, sudah menempati posisi maestro dengan 5.847 judul tulisan. Sedangkan Bunda Rose, demikian saya menyapa, termasuk fanatik dengan 940 judul tulisan.

Tanpa meninggalkan rasa hormat, saya memilih judul di atas, sebagai apresiasi kekaguman serta rasa bangga kepada beliau. 

Bunda Rose layak jadi panutan di masa kini. Dimana banyak wanita sibuk mencari eksistensi diri. Ingin dibilang begini, ingin dibilang begitu, akhirnya hanya menjadi tontonan bagi yang lain.

Izinkan saya mengisi tulisan ini dari sudut pandang diri yang ingin belajar tentang makna hidup. 

Banyak sosok wanita yang sangat keren karena mumpuni di bidangnya di usia yang relatif muda.

Tetapi, seorang wanita yang telah melewati banyak musim dalam kehidupannya, tak kalah istimewa bagi saya.

Ibarat seorang pejalan yang telah menghabiskan waktunya sejak fajar menyingsing hingga matahari membayang senja. Apa yang menjadi pengalamannya, menjadi ilmu untuk orang lain pastinya.

Sejujurnya, saya belum pernah bertemu Bunda Rose secara langsung. Bisa saja beliau jauh lebih baik dari yang saya kira.

Walau begitu, saya tetap ingin mengambil pelajaran dari tulisan beliau yang mengalir tulus seperti berikut ini:

Inspirasi dari nama Roselina

Meski baru malam ini saya mencari tahu apakah arti nama Roselina, saya bertambah terkesan saja.

Menurut kasihnama.com, Roselina mempunyai arti setia, welas asih, serta penyayang.

Lihatlah gaya bertutur beliau dalam tulisannya. Penuh sahaja dan sabar. Tidak jarang beliau memuji kasih sayang sang suami dari kisah kesehariannya.

Begitu pula cara beliau membalas komentar sahabat kompasianer. Hangat, penuh sayang, diiringi doa agar selalu dalam lindungan Tuhan.

Inspirasi seorang nenek yang penyayang

Senada dengan itu, Bunda Rose merupakan nenek buyut yang penyayang. Beliau telah merajut benang wol dengan kedua tangannya. Dengan telaten beliau membuat beberapa pakaian dan sepatu untuk cicit tercinta. Dan ini bukan dongeng sama sekali.

Inspirasi dalam hal rumah tangga

Kisah hidup berumah tangga Bunda dan Pak Tjipta, jika diperkenankan, saya ibaratkan seperti menaiki perahu di tengah samudera luas. 

Ombak dan badai datang silih berganti. Meski terselip kebahagiaan cinta di dalamnya, tidak dipungkiri penderitaan yang datang seakan menguji ketegaran, serta menempa kesabaran.

Belajar dari Bunda Rose, mari melupakan bahwa wanita kaum yang lemah dan hanya bisa menangis. 

Setiap wanita perlu menjadi kuat, apapun keadaannya. Dengan begitu ia dapat menularkan energi positip kepada anak-anaknya. 

Inspirasi hidup sederhana

Bunda Rose, jika dihadapkan dua pilihan hotel tempat menginap, atau restoran untuk bersantap; beliau dan rombongan akan memilih yang lebih berhemat. "Bukan karena pelit, tetapi agar dapat menabung untuk perjalanan berikutnya..." demikian Bunda pernah menerangkan.

Jadi, sama sekali tidak mementingkan gengsi dan sebagainya. 

Inspirasi keliling dunia dengan memetik hikmah

Lazimnya sebuah keluarga yang merencanakan pergi berlibur, yang tertinggal adalah foto-foto penuh kenangan. 

Menginjakkan kaki ke seluruh belahan dunia, adalah impian yang tidak mudah dicapai setiap orang.

Namun, semua destinasi wisata yang dikunjungi, diulas mengenai sejarah, keistimewaan serta deskripsi penting lainnya. Jauh dari kesan pamer atau bangga. Tidak membuat iri dengki, justru menambah wawasan travelling pembaca.

Inspirasi selalu bersyukur

Di bagian akhir setiap tulisannya, selain menuliskan sebuah hikmah, beliau tidak lupa menuliskan rasa syukur karena dapat merasakan keindahan yang dialami. Tidak jarang beliau sambil menitikkan air mata haru.

Dan beliau juga berkata, "Semoga teman-teman diberi kesempatan melihat secara langsung..."

Betapa tulus, bukan?

Inspirasi tak kenal lelah dalam menulis

Berkompasiana selama sembilan tahun, Bunda Rose masih bersemangat membagikan kisah inspiratif-nya. Ini luar biasa, menurut saya. Bukan lagi didasari oleh hobi menulis dan keinginan untuk berbagi semata.

Tidak berlebihan jika saya menyebutnya dedikasi. Kesetiaan dalam berliterasi, sama sekali tak terhalang oleh daya penglihatan maupun daya ingat. 

Sebelumnya, saya malah menduga mereka mempunyai asisten untuk membantu mengetik apa yang diceritakan.

Bayangkan, di usia beliau sekarang (78 tahun), untuk memperhatikan huruf demi huruf di layar perangkat, perlu diperbesar beberapa kali. 

Ternyata Bunda Rose dan Pak Tjipta mengetik sendiri. Dan justru berusaha melawan kepikunannya dengan selalu aktif menulis.

Tambahan lagi, bukan sekedar menulis artikel untuk ditayangkan, mereka berdua juga meluangkan waktu untuk mengunjungi dan menyapa kompasianer lain dalam kolom komentar.

Demikianlah, sedikit pelajaran hidup yang saya ambil dari Bunda Roselina bersama sang belahan jiwa.

Akhirnya, saya haturkan banyak, banyak terima kasih atas segala inspirasi ini. Mohon maaf atas kekeliruan.

_________________

Saya tidak menyertakan foto mereka berdua, sebab tidak meminta izin mengambil foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun