Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hubungan Tanpa Status, Asalkan yang Penting Tetap Happy

22 Agustus 2021   08:15 Diperbarui: 28 Agustus 2021   16:59 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan tanpa status (gambar dari Tibor Papai/unspash.com)

HTS atau Hubungan Tanpa Status adalah kondisi yang alamiah. Kedua pihak menjalaninya tanpa rekayasa, atau dibuat-buat. Dasarnya, tentu saja karena ada kecocokan dan rasa nyaman. Kalau tidak, meskipun satu lingkungan kerja, hubungan mereka pasti hanya sebatas say hello semata.

Kenapa ngga jadian aja?

Disebut "hubungan", sebab ada kesamaan selera, rencana dan keduanya bisa merasa enjoy. Berbeda jika mereka tak saling merasa nyaman, ajakan nonton film komedi sekalipun, akan ditolaknya.

Saat hubungan ini berlangsung secara berlarut-larut, namun masing-masing pihak tidak berupaya mengukuhkannya, para sahabat akan berkomentar, "Kenapa ngga jadian aja? Kalian sangat serasi lohh!"

Beberapa alasan, memungkinkan hubungan tanpa status berjalan lebih awet dari status berpacaran. Misalnya, rasa "nyaman" dan bukan rasa "memiliki", menjauhkan keduanya dari rasa cemburu yang berujung pertengkaran. 

Selain itu, pasangan HTS merasa fine-fine saja dengan kondisi saat ini. Tidak ada yang kurang, sehingga merasa tidak perlu terikat dalam sebuah komitmen cinta.

Ilustrasi HTS yang penting happy (foto Gui Vergouwen by pexels.com)
Ilustrasi HTS yang penting happy (foto Gui Vergouwen by pexels.com)

Yang penting happy

Lebih lagi, saat menimpa orang dengan tipe easy going dalam menjalani kesehariannya. Pribadi seperti ini memiliki prinsip, yang penting happy. Ya, untuk apa mengikat janji bertunangan dan sebagainya, kalau suatu saat bisa terluka?

Sebut saja pasangan HTS Ayu dan Bimo. Sepulang dari kantor, tidak jarang keduanya masih ngobrol dalam chat pribadi sambil senyum-senyum.

Pada akhir pekan, keduanya kerap bersepakat menghabiskan waktu bersama. Berenang di pantai, makan bebek goreng di saung, atau main roller coster dan wahana lainnya; sampai sore tiba.

Menjalani suatu hubungan asmara, memanglah tak mungkin lepas dari ujian dan permasalahannya. Tinggal bagaimana kedua pihak bisa menemukan penyelesaian dengan baik. 

Ingat kan, sepenggal lirik lagu dari kelompok Armadaband berikut ini:

Mau dibawa kemana hubungan kita
Bila kau terus menunda-nunda
dan tak pernah katakan cinta

Mau dibawa kemana hubungan kita

Jika kau terus menunda-nunda dan
Dan tak pernah nyatakan cinta
Mau dibawa kemana hubungan kita
Ku tak akan terus jalani
Tanpa ada ikatan pasti antara kau dan aku

Ilustrasi HTS hanya buang-buang waktu (foto Lina Kivaka by pexels.com)
Ilustrasi HTS hanya buang-buang waktu (foto Lina Kivaka by pexels.com)

HTS hanya buang-buang waktu

Jika Ayu dan Bimo yang belum berusia 30 tahun senang menghabiskan waktu dengan kegembiraan, berbeda dengan pasangan Michael dan Lussy (bukan nama sebenarnya).

Michael yang sudah lima tahun bercerai dari mantan istrinya, dan Lussy yang tahun ini genap berusia 38 tahun dan belum pernah menikah; terkesan hanya buang waktu jika kerap jalan bareng tanpa tujuan menikah.

Prinsip yang penting happy, sesungguhnya tidak dapat dipertahankan oleh pasangan ini. Sebab waktu terus akan bergerak menuju senja. Apakah mereka tidak memimpikan anak-anak yang lucu, lalu kelak pun dikaruniai cucu?

Itulah mengapa, seseorang perlu membuat target-target dalam hidupnya. Bukan demi menghindari sakitnya dikhianati, pahitnya perpisahan, atau kekakuan sebuah janji.

Jika setuju, siapa saja, sesungguhnya bisa memiliki hubungan pacar rasa sahabat kok. 

Percayalah, bukan  HTS yang membentuk warna seperti ini; melainkan pola pikir kedua pihak bahwa kebersamaan harus diisi dengan kebahagiaan, kegembiraan, dan bukan dengan tuntutan yang membuat situasi jadi panas.

Akuilah bahwa janji atau komitmen, tidak harus mempertanyakan hak dan kewajiban pasangan. Jalani 24 jam waktu yang ada, secara easy going, sama seperti prinsip Ayu dan Bimo. Tetapi hindari ribet dan tekanan pada pasangan.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun